Kau harus paham, memaafkan dan mempercayai itu dua hal yang berbeda.
Jika kau membuat kesalahan, lalu kau meminta maaf, lantas orang itu menerima kesalahanmu dan berlapang dada mengaminkan permintaan maafmu; maka ia sedang benar-benar memaafkanmu.
Tetapi, jika orang itu kemudian curigaan padamu, mempertanyakan setiap sikap dan kelakuanmu setelah itu; maka ia tidak mempercayaimu, bukan tidak ikhlas memaafkan. Bukan pula tidak benar-benar menerima permintaan maafmu.
Sebab, memaafkan dan mempercayai itu dua hal yang tidak pernah sama, meski saling berkaitan.