Perempuan Dalam Diam

Oleh: Sunarti

Blurb

Memang benar, manusia tidak bisa memilih, kepada siapa dia jatuh cinta. Tapi setidaknya, dalam mencintai, harus menggunakan logika.

"Aku tidak habis pikir May, kamu bisa jatuh cinta sama laki-laki model begitu, sudah pekerjaannya tidak jelas, suka kirim pesan pribadi dan menggoda banyak wanita cantik di media sosial, terjerat judi online, sekarang pinjaman online, nanti apalagi May? apa masih ada yang kamu sembunyiin dari aku? Jangan diam saja May," ucap Diana kesal kepada sahabatnya. Maya hanya tertunduk diam.

"Waktu kita masih sekolah dulu, kamu itu siswa yang pintar loh, selalu juara kelas, tapi aneh, bisa-bisanya nikah 18 tahun, sudah punya dua anak, tapi suami kamu tidak memberi nafkah dengan benar, kamu masih bisa bertahan May?"

"Selama berumahtangga, kamu yang bekerja banting tulang mencari uang buat keluarga, kamu pikir kamu itu hebat May? Ngga Maya, kamu ngga hebat sama sekali, tapi kamu itu bodoh! Mau sampai kapan kamu bertahan?"

"Kamu itu cantik, baik, mandiri, tapi kalau tidak dihargai oleh suami kamu, sama saja hidup kamu itu sia-sia Maya. Ingat! jatuh cinta boleh, bodoh jangan, jatuh cinta juga harus pakai yang namanya logika," lanjut Diana bertubi-tubi dengan nada sedikit kesal, dan lagi-lagi Maya hanya terdiam.

Inilah kisah Maya, yang mungkin juga kisah sebagian perempuan yang pernah ada dimasanya.

- Perempuan Dalam Diam -

Lihat selengkapnya