Perempuan Dalam Diam

Sunarti
Chapter #7

Bab 6

Tanpa terasa, enam bulan sudah Budiman menganggur. Entah sudah berapa surat lamaran yang ia kirimkan ke beberapa perusahaan, tapi belum ada satupun panggilan kerja untuk dirinya.

Untuk sementara Budiman bekerja dikantor tetangganya, yang juga teman kecilnya dulu, sebagai karyawan freelance.

Sebenarnya Maya kurang begitu suka jika Budiman terlalu dekat dengan temannya itu, karena dia mendengar beberapa selentingan dari tetangganya, kalau teman Budiman suka main perempuan, Maya takut Budiman terbawa sifat buruk temannya.

Pernah suatu waktu, Maya tidak sengaja melihat dan membaca ada pesan whatsapp masuk dari teman Budiman. Isi pesannya mengajak Budiman ke diskotik yang didalamnya terdapat banyak perempuan-perempuan telanjang.

Ketika dikonfirmasi oleh Maya, Budiman beralasan bahwa temannya hanya bercanda, tempat itu hanya kafe biasa, dan tidak ada perempuan telanjangnya, kalau ia menolak ajakan temannya ia takut tidak diberi pekerjaan lagi. Maya pun tidak dapat berbuat apa-apa, hanya bisa mengingatkan Budiman agar tidak terbawa pergaulan temannya yang kurang baik.

"Istri Lo cakep juga ya Bud, pinter cari duit lagi," suatu ketika teman Budiman memulai percakapan, yang dibalas dengan senyuman.

"Lo kan lagi nganggur, hati-hati ada bos yang naksir istri Lo," lanjutnya.

"Jaman sekarang, temen satu kantor aja bisa check in ke hotel buat selingkuh, apalagi istri Lo yang suaminya lagi nganggur begini," teman Budiman memberondongnya dengan kata-kata pedas yang bisa membangkitkan emosi.

Lagi-lagi Budiman hanya tersenyum kecil, sambil menghisap dengan santai sebatang rokok yang terselip diantara jari telunjuk dan tengah tangan kanannya.

"Sorry bro, bukannya gue mau ngomporin Lo, tapi emang sekarang realitanya banyak yang seperti itu," lanjut teman Budiman sambil berlalu meninggalkannya.

Lihat selengkapnya