Perempuan Dalam Sunyi

Zizan
Chapter #6

Bab 6: Jendela Dunia Maya



Meski kehidupan sebagai Rena di kamar kosnya memberi Rangga kelegaan dan kepuasan mendalam, ada satu hal yang tak bisa ia dapatkan: validasi dari luar.


Ia bisa berdandan sempurna di depan cermin, mengagumi setiap detail, tapi tak ada mata lain yang melihat, tak ada suara lain yang memuji.


Rasa kesepian itu, di tengah kota yang hiruk pikuk, terasa menusuk.


Ia merindukan seseorang yang bisa melihat Rena seutuhnya, seseorang yang memahami, bukan menghakimi.


Jendela dunia maya, yang sebelumnya ia gunakan untuk belajar, kini menjadi pintu harapan.


Rangga tahu, di luar sana pasti ada orang-orang seperti dirinya.


Orang-orang yang juga menyembunyikan identitas tersembunyi, yang mencari koneksi di ruang digital.


Dengan tekad bulat, ia mulai memperluas pencarian daringnya.


Ia tidak lagi hanya mencari tutorial makeup, tapi juga komunitas.


Komunitas daring yang mendukung crossdressing atau identitas gender yang beragam.


Dengan hati berdebar, ia memutuskan untuk menciptakan sebuah akun khusus.


Setelah berpikir keras, ia memilih nama yang terasa sempurna untuk identitas barunya: Rena Anggela.


Rena adalah perwujudan dirinya, dan Anggela terdengar lembut, seperti malaikat kecil yang baru lahir.


Ia membuat profil dengan foto-foto Rena hasil percobaan di kamar kosnya.


Foto-foto itu menunjukkan Rena dengan wig hitam panjang, makeup yang semakin rapi, dan busana feminin yang ia sukai.


Ia menulis deskripsi singkat yang jujur tentang dirinya, tentang pencarian kebahagiaan dan penerimaan.


Ia menelusuri berbagai forum diskusi, grup media sosial tertutup, hingga situs kencan khusus untuk komunitas LGBT.


Setiap kali ia menemukan sebuah grup, hatinya berdegup kencang.


Ia membaca postingan orang lain, melihat bagaimana mereka berbagi pengalaman, tantangan, dan kebahagiaan mereka.


Ada rasa lega yang luar biasa.


Ia tidak sendirian.


Suatu malam, saat ia menjelajahi sebuah forum komunitas, sebuah pesan masuk.

Lihat selengkapnya