Blurb
Aku menelan ludah yang tiba-tiba terasa kering. Dihadapanku kini berdiri mamih, yang memandangku seperti tidak percaya. Mamih memergokiku di sebuah club malam bersama teman-temanku. Teman-temanku juga ikut pucat, kehadiran mamih seperti mengambil semua kesenangan kami. Tiba-tiba terasa sangat menegangkan, aku mendengar jantungku sendiri berdebar dengan kencang.
Aku berdiri dengan gugup, mencoba untuk mendekati mami. Wanita itu menjauh dariku, aku tertusuk melihat tatapan yang sarat akan kekecewaan itu. Aku ingin membuka mulutku untuk menjelaskan keadaanku sebenarnya, tapi bibirku tidak bisa bergerak.
Mamih pergi meninggalkan aku, aku masih berdiri menyaksikan punggung yang semakin menjauh itu. Bagaimana caranya aku jelaskan pada mamih aku bukan anak-anak lagi, aku dan dia berbeda zaman dan aku tidak bisa untuk mengikuti lagi semua aturan-aturannya? Bagaimana caranya agar mamih mengerti aku yang juga ingin menikmati masa mudaku, Have fun bareng teman-temanku?