PEREMPUAN NAGA

Efi supiyah
Chapter #5

KORBAN PEMBUNUHAN?


HALIMAH MENDADAK MENINGGAL DUNIA!!

Berita itu langsung menyebar bagai wabah, dalam sekejap, jalanan depan rumah petak yang ditinggali keluarga Halimah sudah dipenuhi warga sekitar yang datang untuk membantu evakuasi jenazah, atau melayat. Atau bahkan sekedar menuntaskan rasa penasaran saja.

Beberapa perangkat kampung dan pegawai puskesmas terlihat mondar-mandir sibuk melakukan tugasnya. Kepala kampung dengan sigap mengatur segala sesuatu yang dibutuhkan setelah berkoordinasi dengan kepala puskesmas juga beberapa petugas dari kantor polisi yang segera dihubungi oleh kepala kampung begitu melihat keadaan kamar tempat jenazah Halimah terbujur kaku.

Sekilas bisik-bisik yang mulai berdengungan di sekitar lokasi menguarkan kabar tentang ketidaklaziman, ketidakwajaran mengenai kematian Halimah yang terkesan mendadak tanpa didahului tanda-tanda sakit parah sehingga menyebabkan ia meninggal dunia.

Apalagi, menurut hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas medis mengatakan, Halimah sudah meninggal lebih dari sepuluh jam saat ditemukan putrinya siang tadi. Dengan keterangan, pada korban telah ditemukan tanda-tanda telah mengalami kesulitan untuk bernafas. Sementara kemarin ada banyak saksi yang menyatakan melihat Halimah dalam keadaan baik-baik saja, bahkan masih bekerja dan melakukan tugas harian di toko Koh Ho Ming.

Halimah hanya berdua saja di rumah bersama putrinya malam itu. Dan yang membuat kecurigaan semakin bertambah bahwa Halimah meninggal dunia karena kesengajaan adalah, kabar tentang raibnya beberapa perhiasan berbentuk cincin, gelang dan kalung emas yang biasa dikenakannya, begitu juga dengan dompet beserta uang kontan yang dimilikinya, tak lagi ditemukan.

Ada yang menyimpulkan bahwa Halimah adalah korban perampokan atau pencurian dengan kekerasan. Sebab, malam itu Halimah hanya tinggal berdua dengan putri kecilnya, dan mereka tidur di kamar yang terpisah, sedangkan Sardi, suami Halimah, menurut beberapa saksi mata sedang pergi bekerja keluar kota yang jaraknya cukup jauh sekitar enam jam perjalanan dari kota tempat tinggal mereka. Koh Ho Ming pun membenarkan karena sebelum pergi, Sardi sempat mendatangi tokonya untuk berpamitan pada keluarganya.

Itulah sebabnya sampai saat ini, dimana jenazah Halimah sudah siap untuk dimakamkan, Sardi tidak terlihat kehadirannya. Karena tak satupun orang yang tahu bagaimana cara untuk menghubunginya dan memberitahukan tentang kabar duka dari rumahnya itu.

Tak ada satu jejak pun yang ditinggalkan Sardi, tentang keberadaannya, bagaimana menghubunginya serta siapa yang telah mengajaknya pergi. Kecuali nama kota tujuannya bekerja yaitu Banyuwangi. Sesuai dengan yang dikatakannya pada Koh Ho Ming saat berpamitan kemarin. Selebihnya, nihil.

Sementara di toko, Cik Melly yang sudah mendengar kabar kematian Halimah, masih berusaha menenangkan Diandra yang terlihat langsung shock, saat ia tahu bahwa ibunya sudah meninggal dunia.

Koh Ho Ming memutuskan untuk mengajak Diandra tinggal bersamanya, karena tidak mungkin ia membiarkan gadis kecil itu tinggal sendirian di rumahnya, apalagi di rumah itu baru saja ia mengalami kejadian tragis yang menyedihkan yang kemungkinan besar akan menimbulkan trauma pada kejiwaannya kelak.

Lihat selengkapnya