“Halo, Chef,” sapa Nolan terlihat tampan dengan kemeja berwarna cokelat tua. Rambutnya ditata rapi dengan sedikit rambut di dahi yang dibiarkan mencuat seperti poni Superman
“Halo juga, Nolan,” jawab Tantri menyunggingkan senyum. “Atma, ayo pulang.”
Atma menggeleng. “Kak No-lan mau nga-jak aku li-hat pame-ran Super-Superman, Kak.”
Tantri mengernyitkan kening. “Pameran apa?”
“Oh, kebetulan perusahanku sedang mengadakan pameran di Amplas Mall, jadi aku ingin mengajaknya ke sana, karena di sana ada event cosplay Superman.”
“Bo-leh, kan, Ka-kak?” Mata Atma berbinar penuh antusias.
“Aku akan menjaganya, jadi kamu tenang saja.”
Tantri bimbang untuk sesaat. Tidak ada gunanya melarang Atma. Dia pasti akan merajuk berhari-hari jika keinginnanya tidak dituruti. Apalagi kalau sudah berhubungan dengan Superman.
“Gimana, Chef?” Nolan mengelus kepala Atma dengan lembut. “Aku sengaja nunggu di sini sekalian minta izin membawa Atma.”
Atma menarik tangan Tantri dan menggoyangnya seperti anak kecil yang meminta permen.
“Boleh,” ucap Tantri akhirnya. “Tapi pulangnya jangan kemaleman.”
Atma mengangguk semangat dan melompat-lompat kegirangan.
“Kamu tenang saja,” Nolan tersenyum. “Aku janji akan menjaga Atma sebaik mungkin, jadi kamu nggak usah khawatir.”
“Baiklah,” ucap Tantri mengalah. “Tapi ingat jangan buat yang macem-macem di sana.”
Atma kembali mengangguk.
“Kalau begitu kami pergi dulu, Chef.” Nolan menyalami Tantri. “Sampai jumpa nanti malam, ya.”
Tantri mengerutkan kening. Apa Nolan mau ngajak dia makan malam? Tantri merinding membayangkan Nolan sudah menargetkan dirinya sebagai korban selanjutnya seperti yang diucapkan Sonya.
Namun, melihat pemuda itu akrab dengan Atma membuat dugaan buruk memudar. Atma mempunyai intruisi yang sangat kuat dan bisa menilai karakter seseorang itu baik atau jahat hanya dengan melihatnya sekilas. Kalau Atma saja merasa nyaman, tidak ada salahnya dia memberikan sedikit kepercayaan terhadap lelaki bermata kelabu itu.
Atma melambaikan tangan saat masuk ke mobil volvo hitam milik Nolan. Wajah adiknya terlihat sangat ceria
Tantri kembali menghampiri Sonya saat yakin Nolan sudah benar-benar pergi. Begitu masuk ke mobil, Sonya kembali memandang Tantri dengan tatapan menilai.