Perempuan Perempuan Pesantren

Tsamrotul Ayu Masruroh
Chapter #7

Menghilangkan Alkohol dalam Wine


Pada malam yang gelap, mata-mata Tuhan semesta alam berkedip di atas awan. Ia mengamati manusia dengan lekat-lekat, tapi manusia di bumi tak merasa diamati. Semua manusia bisa melakukan apapun sesuka hati, bisa melanggar syariat, tarekat dan juga hakekat yang dipahami dan diyakini dalam agama sehari-hari. Tanpa ada ketakutan dan kekhawatiran apapun. Tuhan maha tahu akan segala hal dan setiap manusia pasti akan dimintai pertanggungjawaban. Para mata-mata Tuhan pun tidak memberikan teguran secara langsung kepada manusia di dunia. Tuhan memang punya kuasa atas segalanya, tapi semua umat manusia yang bersalah tetap dibiarkan begitu saja. Dibiarkan menikmati segala yang ada di dunia.

Pada malam hari setelah proses personal interview pada pagi hari. Amrullah minta semuanya untuk juga hadir pada malam hari tepat waktu. Pada saat sampai disana, didapati Amrullah sudah duduk bersandar, mengeluarkan rokok dari kemejanya. Ia menanyakan kabar para anggota. Ia selalu hafal semua nama angggota, tak pernah lupa sedikit pun. Jika salah satu tidak hadir ia selalu mencarinya, hal ini membuat para angota layanan kesehatan merasa senang dan merasa dihargai oleh Amrullah, sebagai seorang yang mereka hormati. 

Amrullah menjelaskan agenda malam hari tersebut tidak ada personal interview, karena nanti ada tamu dari Jakarta. Amrullah berpesan agar para anggota tidak kaget terhadap segala sesuatu yang dilakukan dan disampaikan oleh Amrullah, karena segala sesuatu dalam ajaran tasawuf itu memiliki hikmah tersendiri, yang terkadang mudah disalahpahami oleh sebagian orang. Amrullah juga berpesan supaya para santri tidak mudah menghakimi dan mudah memberi stempel kafir atau pendosa kepada orang yang berbeda pandangan. Ia mengingatkan merasa suci dan lebih baik dari orang lain adalah suatu hal yang luar biasa bahaya, Allah murka kepada orang yang merasa lebih baik dari orang lain. Itulah sebabnya seorang makhluk bernama Izazil dikutuk menjadi Iblis karena ia tidak mau bersujud kepada Adam. Dan sebagai umat islam kita diperintahkan untuk selalu mencari hikmah, bahkan dalam hal yang sangat buruk sekalipun. 

Tak lama setelah itu, Amrullah memberi tahu akan ada tamu dari Jakarta, ia bekeraja sebagai tenaga ahli menteri luar negeri. Amrullah belum selesai bicara, suara mobil berhenti terdengar di halaman luar kantor layanan kesehatan, kemudian terdengar suara orang bercakap-cakap dan menutup pintu mobil, orang itu tak lain adalah Yakub dan Bela, sepasang suami istri yang dimaksud oleh Amrullah. Nampak dari tampilannya ia adalah orang kaya pakaiannya bagus, dengan membawa kardus. Dua orang itupun berjalan menaiki tangga dan mengucapkan salam “Assalamu’alaikum ” 

“Waalaikumsalam wa rahmatullah wa barakatu” semua menjawab salam.

“Mas Yakub dan Mbak Bela silahkan masuk!” Amrullah menyebut nama Bela dan Yakub kemudian keduanya sungkem dan mencium tangan Amrullah.

Meskipun Yakub dan Bella terihahat lebih tua dari Amrullah, namun ia sungkem kepada Amrullah sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang yang lebih tinggi ilmunya dan sebagai penghormatan sebagai anak seorang Mursyid. Mereka berdua duduk berhadapan dengan Amrullah, kemudian Yakub mengeluarkan beberapa botol minuman dari kardus besarnya yang dibawa olehnya. Hasna menghitung jumlah botol yang dikeluarkan dari dalam tas dan berjejer dilantai kayu klinik layanan kesehatan, ada tujuh buah, dengan bentuk dan warna berbeda semua. 

Hasna berfikir botol-botol itu seperti botol yang dipajang di tempat hiburan malam, yang pernah dilihat di film ataupun sinetron di televisi. Yakub menjelaskan kalau botol tersebut adalah Wine, minuman mengandung alkohol yang terbuat dari fermentasi anggur, ia membeli wine tersebut di Prancis seminggu yang lalu saat ia disana. Hasna langsung membayangkan menara Eifel, tempat yang ingin ia kunjungi suatu saat nanti. Ia menerima pengetahuan baru bahwa disana adalah tempat orang menjual minuman yang mengandung alkohol yang namanya wine. Ia pun langsung ingat dengan minuman beralkohol asli Indonesia yang terkenal di kota Tuban, minuman tersebut terbuat dari getah pohon nira yang difermentasi, orang menyebutnya tuak. Hanya saja apa yang ada di Tuban tidak sepopuler dan tidak sebagus kemasan yang dijual di Prancis. Sementara para santri yang lain hanya memandang dan mendengarkan berbagai percakapan yang ada. Hasna mencoba memotret berbagai hal yang terjadi pada malam tersebut. Kemudian ia menyimpan hapenya baik-baik di tasnya.

Amrullah mengambil satu botol membuka tutupnya, namun ia kesusahan. Yakub mengeluarkan semacam besi penuh motif untuk membuka tutup botol wine itu. Yakub membukakan botol wine itu, kemudian memberikan botol itu kepada Amrullah, aroma wine pun langsung dicium dari botolnya langsung. Yakub turun dari mobilnya dan membawa kantong plastik besar warna putih. Lalu membuka kantong plastik tersebut ternyata adalah kotak makanan yang berisi berbagai makanan pelengkap untuk minum wine. Satu kotak makanan berisi tahu yang digoreng, satu kotak berisi udang bakar, satu kotak berisi ikan bakar. Amrullah menuangkan wine tersebut ke dalam sebotol gelas penuh, kemudian ia meminumnya. Ia langsung tersenyum kepada Hasna. Ia pun mengernyitkan muka. Kemudian Amrullah membuka botol yang lain, dan menuangkannya, lalu ia minum lagi beberapa teguk. Ia langsung berkata “Ini rasanya enak.” ucap Amrullah kepada Yakub dan Bela. Dan kedua orang tersebut merasa senang, karena oleh-oleh yang dibawanya disukai oleh Amrullah. 

Lihat selengkapnya