Perempuan Terlarang

Niskala Ajisena
Chapter #5

Istri Sah vs Pelakor

“Elu serius Ariska?” Sandra masih membuka mulutnya lebar, ia berdiri dan memegang kening Ariska. “Elu nggak sakit ‘kan?” 


Ariska melepaskan tangan Sandra di keningnya dan duduk di depan pria itu.


“Siapa nama Mas?” tanyanya dengan tatapan tajam.


“Ronald.”


“Oke, gimana dengan penawaran saya? Apa Mas Ronald bersedia jadi pacar saya?” tanya Ariska lebih serius.


Sandra segera menarik lengan Ariska dan membawanya agak menjauh dari pria bernama Ronald.


“Elu kenapa, sih? Kok tiba-tiba kaya kesambet gini!?” selidik Sandra.


Belum lagi Ariska menjawab, ekor matanya tak sengaja menangkap laki-laki yang paling dibenci di hidupnya. Ariska gegas kembali ke meja Ronald dan duduk di sebelahnya seraya mengalungkan lengannya mesra.


“Kita jadi kan pergi ke Thailand, Sayang?” tanya Ariska manja penuh senyuman. Sandra masih bingung dengan sikap Ariska yang sangat berbeda di awal. Saat ia balik badan, tahulah mengapa sahabatnya bersikap demikian.


Rupanya begitu, cerdik juga Elu, Ar! batin Sandra semoga laki-laki yang telah menghancurkan hidup dan masa depan Ariska melihat.


“T-Thailand?” Ronald bingung dan menatap Ariska penuh tanda tanya.


“Jangan banyak tanya, jika Anda bantu saya … saya akan membantu Anda kelak,” bisik Ariska.


“Kamu mau duduk di mana, Sayang?” tanya Pras melihat-lihat tempat duduk di restoran tersebut dan terkejut saat melihat Ariska juga ada di tempat itu.


Ariska? Apa benar itu Ariska? batin Pras terus melihat ke meja yang ditempati wanita mirip sang mantan.


“Di sana aja, lebih cozy kayaknya,” ucap sang istri menunjuk bagian terpojok tempat duduk dekat pemisah ruangan.


“Kita cari tempat lain aja ya, Sayang. Di sini makanannya nggak enak.” Pras menarik lengan istrinya.


“Enggak! Pokoknya aku mau di sini!” kukuh sang istri berjalan ke tempat yang dimaksud. Perlahan namun pasti, langkahnya semakin mendekat ke meja di mana Ariska duduk. Kedua mata perempuan ini saling bertemu dan keduanya saling melempar senyuman. Sandra dan Pras yang berdiri tak jauh dari mereka menahan napas sambil terus berdoa semoga tak terjadi hal yang tak diinginkan.


Gila! Nekat juga tuh bininya Pras! Padahal dia ngelewatin mantan selingkuhan lakinya, tapi yang salah ‘kan  si Prasmanan! Kegatelan jadi laki! batin Sandra memutuskan duduk tak jauh dari meja Ariska dan Ronald seraya mengawasi gerak-gerik Pras dan istrinya.


Ariska, kenapa dia ada di sini dan siapa laki-laki itu? Ah, tapi itu bukan urusanku lagi. Toh, aku dan dia sudah putus. Jadi kenapa aku harus memikirkannya.


Pras berjalan seolah tanpa beban melewati Ariska. Ia tak melirik ke arah mantan selingkuhannya, begitu pula Ariska yang sengaja mengencangkan gandengannya ke Ronald.


Lihat selengkapnya