Dear Kak Fattah
Malam senandung rindu, rindu yang selalu saja tidak pernah bertepi. Rasa yang selalu hadir dalam hati kecil ini. Selalu ku berfikir bahwa kau akan menjadi milikku. Aku selalu berharap kau akan menoleh sedikit saja ke belakang. Tepatnya ke arahku yang selalu menunggu mu.
Kau masih ingat kak? Pertemua pertama kali sungguh bukan pertemuan di bilang indah karena saat itu pertemuan pertama kali kita berdua adalah di toilet sekolah.
Aku memandangimu, wajahmu mirip seseorang. Namun kau lebih tampan. Inilah kali pertama aku selalu ingin melihatmu lagi dan lagi. Tidak hanya ingin melihat, aku juga sangat ingin bisa mengobrol denganmu pada saat itu, tapi sayang nyakiku tidak begitu besar untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu. Di tambah lagi kau selalu bersama dengan teman-temanmu.
Bisa melihatmu saja itu adalah anugerah, apalagi jika aku bisa benar-benar memilikimu. Dunia ini seakan berpihak padaku. Aku bingung, apakah kau tau atau tidak perasaan ini? Perasaan yang selalu ada selama bertahun-tahun lamamya.
Kak, aku harap kamu bisa buka hatimu, sedikit saja untukku. Yah ... Walaupun aku yg cupu ini bisa apa selain menjadi pengagum rahasiamu? Semoga kau selalu bahagia kak, melihat senyummu saja sudah kebahagiaan tersendiri untukku