PERFECT EACH OTHER

Syania Rahmawati
Chapter #1

1

James Mahesa.


Pacar pertama bagi Jane Januardi sekaligus menjadi pacar paling sempurna yang pernah ada di muka bumi, kalau perlu di seluruh alam semesta dan seisinya. Jane tidak berusaha berbohong atau bersikap berlebihan. Memang nyatanya, tidak ada sebutan yang lebih cocok untuk menggambar sosok James selain dari kalimat 'pacar sempurna'. Pacarnya memang sesempurna itu, melebihi kata 'sempurna' sendiri. Just so perfect.

James Mahesa. Cowok yang mulai dikenalnya sejak duduk di bangku SMA yang merupakan teman seangkatannya—satu jurusan, tetapi tidak pernah satu kelas dengannya. Kalau seandainya mereka pernah sekelas mungkin akan lebih mudah bagi keduanya, karena berbeda kelas saja, mereka bagai dua sejoli yang tak ingin terpisahkan.

Sejak akhir semester kelas dua di bangku SMA, James Mahesa sudah mengincarnya secara terang-terangan di sekolah. Mulai dari membawakan cemilan kecil untuk Jane, mengiriminya surat-surat lucu nan menggemaskan, James tidak malu menunjukkan padanya kalau ia naksir berat.

Maklum saja, siapa yang tidak naksir dengan seorang Jane Januardi? Selain berparas cantik jelita, dengan nama belakangnya saja semua orang sudah tahu, kalau ia bukan anak dari sembarang orang.

Jane Januardi merupakan putri tunggal dari pebisnis ternama di kota Jakarta yang kelewat sukses, yaitu Yohanes Januardi, kabarnya sudah mempunyai beberapa saham di perusahaan ternama.

Tapi bukan hanya alasan Jane cantik rupawan dan anak orang kaya raya yang membuat James begitu menyukainya. Walaupun memang itu juga termasuk. Tapi ini Jane Januardi teman-teman. Si malaikat cantik yang berhati emas.

Jane juga bukan tipe gadis yang cuek, jutek ataupun gemar jual mahal. Ia selalu berusaha untuk bersikap ramah kepada siapapun. Apalagi terhadap James dulu saat awal mendekatinya. Ia menyambut cowok itu dengan hangat, sesekali terlihat antusias. Ya, sebetulnya Jane memang sudah menyukai James, bahkan sebelum James mengutarakan perasaanya terlebih dahulu.

Menurut Jane-James lah pacar paling sempurna dan menurut James justru Jane lah pacar paling terbaik yang pernah ada. Mereka memang saling sempurna untuk satu sama lain. Cocok sekali bukan?

James dan Jane pasangan sempurna dari segi apapun. Sama-sama berparas good looking, berasal dari keluarga good rekening, good attitude pula! Si Couple goals. Pasangan ideal pokoknya. Tiada tara.

Seluruh penghujung di sekolah pun sudah tahu kalau mereka sudah berpacaran sejak awal semester baru kenaikan kelas tiga dan bukan sekedar rumor lagi. Saat hubungan percintaan James dan Jane resmi mencuat di publik, menjadi trending topik selama sebulanan di sekolah Jakarta High School. Seakan berita keduanya resmi jadian lebih penting dibanding berita tentang teman mereka di sekolah yang sewaktu itu memenangkan olimpiade di Jakarta.


My Jane, jangan begadang

Tidurrr, heii

Idih gak bales. Tidur gak ngabarin. Oke...


Jane tidak bisa menahan senyum saat membaca rentetan pesan singkat dari James. Sudah lima menit berlalu, namun ia masih saja membaca text secara berulang, tidak kunjung berhenti menatap layar ponselnya, membuat Jane enggan bangun dari kasur. Pesan dari pacarnya itu layaknya ayat kitab suci yang harus ia rapalkan setiap hari. Dasar bucin...

Morning Janee-kuuu

Bangun heh


Astaga. Jane saja belum membalas chatnya semalam, kini pesan darinya lagi sudah masuk. Yaampun, baru bangun dari tidur saja, James sudah membuatnya tersenyum mesem begini.


James selalu begitu, tidak bisa kalau tidak membuat Jane senyum. Sudah kurang lebih tiga bulan berpacaran, James tidak pernah berubah, masih sama. Menyayanginya setiap hari, menyirami bunga-bunga hati Jane secara rutin, semakin hari bertambah, justru cinta itu semakin besar.


Hei beb. Maaf aku ketiduran.


Lihat selengkapnya