“Pak ini saya beneran jadi ikut bapak?” Tanya Althea saat sang bos keluar dari ruangannya dan berdiri didepan meja kerjanya. Datu yang mendengar pertanyaan dari sang sekertaris hanya menggumam dan berjalan menuju lift meninggalkan Althea yang sedang meratapi nasibnya.
“Althea kalo kamu tetap berdiri disana, saya seret kamu sekarang juga” ucap Datu jengkel saat melihat sekretarisnya tetap berdiri diam dan berwajah lelah di mejanya tanpa ada niat menghampiri dirinya yang sudah berdiri didalam lift. Althea yang mendengar ucapan dan nada kesal bosnya langsung mengambil tasnya dan berjalan terburu-buru menuju lift yang sudah berisi beruang gila.
“Pak Datu” panggil Althea saat beberapa menit terjadi keheningan didalam lift yang dinaikinya bersama sang bos. Datu yang mendengar panggilan dari sekretarisnya bergumam pelan dan melirik kesampingnya sekilas.
“hmm saya mau tanya” ucap Althea saat mendapat respon dari bosnya meskipun hanya mendapat gumaman malas dari bos. Tak apalah yang penting direspon daripada tidak sama sekali pikir Althea.
“apa?” Tanya Datu saat mendengar ucapan Althea. Althea yang mendengar pertanyaan bosnya menelan ludah dan mempersiapkan mental jika dia akan dipecat nanti.