Perfect Purple adalah naskah tersulit yang pernah kukerjakan. Serius! Terbiasa mengerjakan naskah di atas 50.000 kata, kini aku cuma punya kesempatan untuk menulis setengahnya.
Memadatkan konflik adalah bagian tersulitnya karena aku belum terbiasa.
Tapi, tantangan ada untuk ditaklukkan. Jadi, meski dengan susah payah, aku memberikan hati dan cintaku untuk naskah ini. Berawal dari kesukaanku menonton film dokumenter Whale Wars, ide Perfect Purple pun muncul. Kagum dengan komitmen organisasi bernama Sea Shepherd untuk mencegah perburuan paus, novel ini menjadi penghormatan kecil untuk mereka.
Terima kasih untuk Mas Moemoe Rizal yang pertama kali memberi kesempatan untuk mengerjakan naskah ini. Juga untuk Mas Andika Budiman yang kemudian menangani naskah ini, dan Mbak Febti Sribagusdadi Rahayu yang dengan jeli menemukan satu kesalahan yang akhirnya bisa dihindari. Selain itu, Mbak Irawati Subrata juga pantas mendapatkan rasa terima kasihku karena sudah mengedit naskah ini menjadi lebih baik. Mbak Kulniya Sally dan Inekeu Rahayu yang sudah menghasilkan cover cantik yang menyihirku ini. Ungu