Menggantung Tanpa Kepastian
"Fir, Firdaus itu ... Itu?" menahan sakit pundak kirinya Firdaus di pukul-pukul pelan tapi terasa sedikit sakit dengan tangan kanan Topik menariknya. Lantas dua mata Firdaus mengarah melotot tapi tidak sampai bikin dua biji matanya melompat keluar, seakan dua matanya semakin penasaran mendekat terus melihat kedalam Masjid, jantungnya berdegub kencang seraya makin penasaran menanti siapa yang akan keluar dari dalam Masjid.
Sinar kilau putih dengan taburan jutaan bintang mengiringi derap langkah kedua pasang kaki gadis berkerudung putih, bak bidadari cantik semakin terlihat wajah kecantikan terbalut hijab putih makin bercahaya. "Pik! Sakit tahu tangan loe!" cepat dua kaki Firdaus di masukan kedalam sandal jepitnya dan beranjak bangun berdiri masih berhadapan dengan Topik sedikit terdorong mundur.
"Fir, Firdaus lihat itu. Itu dua bidadari Hawa sedang mencari dua Adam?" makin bingung Firdaus perhatikan sorotan dua mata Topik tidak berkedip sama sekali, malahan dua bijinya matanya melotot akan melompat. Karena di buat bingung dengan tingkah aneh Topik makin tercengang, Firdaus sontak cepat maju berdiri membelakangi Topik sampai jingke-jingke melihat karena terhalang tingginnya tubuh Firdaus. "Iiih awas tiang listrik" kesal terhalangi Firdaus terdorong minggir kesisi kiri.
Makin terlihat dua wajah cantik terbalut hijab putih berkilau bercahaya putih makin mendekati Firdaus seakan takjub dengan dua matanya tidak bergeming sedikitpun. Benar kata Topik seakan dua bidadari Hawa turun dari langit mencari Sang Adam, yang sudah ada di hadapannya.
"Assalam' mualaikum ..." serempak terucap dari bibir kecil nan manis ranum, bak merahnya buah apel Australia. Hanya terdiam dua pasang mata lelaki semakin terkagum-kagum tanpa geming tatapan wajahnya berdiri tanpa membalas salam Soleha dan Tidar, dua cewek tercantik yang di anggap bidadari turun dari Surga.
Seakan bibir mereka berdua terkunci rapat, dua kakinya tidak bergeming seperti terikat belengu harapan cinta di dasaran laut lepas. Tatapan wajah tampan Firdaus dan wajah ngepasnya Topik makin tidak bergeming terus menatap wajah cantik Soleha dan Tidar makin di buatnya bingung dan merasa malu semakin salah tingkah pada dua lelaki yang segitunya sampai memperhatikan diri mereka berdua.
"Assalam' mualaikum ..." terucap lagi salam dari dua bibir seraya ingin di balas salamnya. "Wa, waalaikum' salam ..." tidak kompak Topik membalas salam cuman kedengaran depannya saja. "Waalaikum' salam ..." beda dengan Firdaus lengkap membalas ngucapin salam, tapi dua matanya tidak henti-hentinya menatap wajah cantiknya Soleha malahan jadi tersipu malu.