“Senyum adalah obat pelipur lara.” Naya
Naya akhirnya berangkat, Bali menjadi salah satu tempat yang akan dikunjungi oleh Naya dalam rangka menghabiskan waktu liburannya. Tidak sia sia usaha bujuk rayunya terhadap Indi dan juga Wina. Keduanya bersedia ikut hanya beberapa hari saja karena mereka harus bekerja.
Tempat yang pertama menjadi destinasi Naya adalah mengunjungi pantai, dimana Ia akan menghirup kembali udara segar dan mendapatkan kekuatan baru. Wina pun memilih Wyndham Tamansari Jivva Resort sebagai tempat melepas penat sekaligus menikmati pemandangan pantai berpasir hitam laut dari Jacuzzi.
“Lo emang terbaik Win, nggak nyesel gue ngajak lo sama Indi.” Ujar Naya ketika menapakki kakinya dalam ruangan Jacuzzi Suite.
Wina tersenyum bangga “Siapa dulu dong, Wina gitu loh.”
Indi tak mau kalah “Terus gue ini Cuma obat nyamuk aja ya buat kalian?”
Sontak Naya tertawa terbahak bahak “Lo itu bukan sekedar obat nyamuk sayang, tapi lo itu bodyguard gue sayang.” Naya memeluk Indi erat.
“Napas sesak gue Nay, oh iya rencananya gue sama Wina cuma dua hari aja disini, lo nggak papa kan kita tinggal sendiri?”
“Nggak papa, dengan kalian ikut aja gue udah senang banget tahu, nah kita bakal ngapain nih selama dua hari?” Naya menatap kedua sahabatnya satu persatu.
“Kita akan menghabiskan waktu bersantai di pinggir pantai sambil melihat pemandangan indah ditepi pantai.” Ujar Wina dengan mata berbinar.
Naya dan juga Indi sudah mengerti maksud dari ucapan Wina. “Kebiasaan yang nggak pernah berubah.” Celetuk Indi yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Wina.
“Kenapa emangnya? Lo iri kan sama gue?”
Indi sontak mendorong tubuh Wina hingga terjatuh di atas kasur, Wina sudah menyiapkan jurus andalannya. Naya dengan sigap melerai kedua orang tersebut sebelum terjadi insiden yang tak diinginkan.
“Lo berdua datang mau temanin gue liburan atau mau adu jotos nih?” tanya Naya yang memegang tangan Wina dan juga Indi.
“Maksud lo apa tadi?” tanya Indi yang tidak menghiraukan pertanyaan Naya.
Dengan santai Wina bangkit dan tersenyum “Gue lapar,” wina pun keluar dari kamar dan langsung disusul oleh Naya dan juga Indi.
Persahabatan ketiganya sudah terjalin sejak kanak kanak, Wina adalah tetangga Naya sebelum pindah mengikuti kedua orangtuanya yang bertugas diluar daerah. Keduanya bertemu kembali sejak bekerja menjadi Dokter.
Wina sudah terlebih dahulu berada di lobi, nampak ia sedang berbincang bincang dengan salah satu staff. Naya dan Indi pun menghampiri Wina setelah staff tersebut pergi meninggalkan Wina.
“Udah dapat mangsa rupanya.” Indi kembali menggodanya.