Perjalanan Cinta Naya

Ochiieet Queenbee
Chapter #8

Ingin mengenalmu

           “Mengenalmu adalah keinginan terbesarku.”

Naya berkali kali menghela napas membuat Indi merasa jengah “Nay kalau lo mau teriak silahkan teriak sepuas puasnya dan kalau mau gue antar.”

Naya hanya melirik sekilas kemudian kembali uring uringan sesekali bergumam “Kalau ada lelaki yang ngotot banget pengin tahu tentang lo, apa yang lo lakuin?”

Indi membetulkan posisi duduknya menghadap Naya “Itu artinya dia tertarik sama lo Nay.”

“Idih bukan gue.” Bantah Naya sambil memalingkan tubuhnya tapi langsung di tahan oleh Indi.

“Gue kenal lo bukan baru kemarin sore dan itu pasti lo.” Tegas Indi tersenyum. “Lo udah mau ngebuka hati nih ceritanya?” lanjut Indi.

Naya menggeleng “Entahlah, hati gue belum bisa menerima siapapun dan hati gue belum sembuh.”

Ucapan Naya membuat Indi sejenak berhenti dan memutar otak mencari topik pembahasan lain.

“Oh iya semua Divisi udah ngumpulin draft rancangan untuk acranya belum?”

“Nah itu dia, gue juga lagi menunggu ini tapi belum ada yang ngasih.”

“Ya sudah...” ucapan Indi terhenti seketika mendengar suara pintu dibuka perlahan, Indi membelalakkan kedua bola matanya menatap sosok lelaki tampan yang sedang tersenyum.

“Apakah saya mengganggu?” tanya lelaki yang tak lain adalah Rudi.

Raut wajah Naya pun berubah drastis melihat kedatangan tamu tak di undang “Sangat mengganggu.” Ucap Naya tegas tanpa mempersilahkan Rudi untuk duduk.

Indi langsung berdiri menyambut Rudi dan mempersilahkannya untuk duduk “Anda tidak mengganggu sama sekali, malahan anda sangat membantu, kalau begitu saya pamit undur diri dan selamat bersenang senang.”

Rudi sontak terkekeh melihat tingkah lucu Indi dan langsung duduk dengan tenang sambil tersenyum melihat ke arah Naya, Naya pun segera menghampiri Rudi.

“Ada yang bisa saya bantu?” tanya Naya seraya tersenyum.

“Kan sudah aku bilang kalau aku ingin mengenalmu lebih dekat.”

“Baiklah kalau itu mau anda.”

“Jangan terlalu formal dong, oh iya bagaimana kalau kita makan siang bersama.” Ajak Rudi yang sudah merasa bahwa Naya mulai membuka hatinya.

Naya mengangguk perlahan “Oke, mau jalan sekarang?”

“Boleh, mau makan di mana?”

“Saya terserah saja.” Jawab Naya singkat.

“Oke kalau begitu.” Rudi pun membukakkan pintu dengan senyuman sembari melihat Naya. 

Semua mata tertuju pada sosok Rudi, apalagi yang berjalan dengannya adalah Naya yang selama ini menjadi buah bibir para staff lantaran tak pernah melihatnya bersama seorang lelaki. 

Lihat selengkapnya