“Niat mengawali semua pekerjaan walau sekecil apapun.”
Menjelang hari jadi SM yang pertama semua staff sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan acara ini.
“Ra, tolong panggilkan WO dan juga bagian keuangan ke ruangan saya.” Pinta Naya melalui sambungan telepon.
“Baik Bu.’’
Selang beberapa menit Anci selaku ketua tim dari Divisi WO dan juga Puji bagian keuangan pun sudah berada dalam ruangan Naya.
“Sudah sampai mana persiapannya?” tanya Naya kepada Anci.
“Sudah delapan puluh persen Ibu, semua undangan dalam proses cetak dan di perkirakan dalam waktu dua hari sudah bisa kita verikan kepada semua klein dan untuk hadiah kita sudah bekerja sama dengan beberapa sponsor dan mereka sangat antusias sekali menyambut kerja sama ini Bu.” Jelas Anci mengenai persiapan.
Naya mengangguk sambil tersenyum dan langsung bertanya kepada Puji selaku keuangan “Oh iya, bagaimana pendapat kamu?”
“Sejauh ini tidak ada masalah karena sebagian dari sponsor dan juga kita mengalami peningkatan drastis dari bulan lalu.”
“Waow, baiklah kalau begitu terus saya minta laporan rinciannya dan juga untuk Anci saya minta undangan sebelum di berikan kepada klein perlihatkan kepada saya terlebih dahulu dan juga tolong beritahukan kepada semua Divisi dua hari lagi kita rapat mengenai kesiapan.”
Serempak Anci dan juga Puji menjawab “Baik Bu, ada lagi yang ingin di tambahkan?”
“Untuk sementara ini dulu.”
“Baiklah Bu, kalau begitu kami permisi dulu.” Pamit kedua staff tersebut dan langsung meninggalkan ruangan Naya.
Naya merebahkan tubuhnya pada sofa melepas lelah sejenak dengan berpikir bahwa semua ini adalah bagian dari kehidupan yang harus ia jalani dengan senyuman walau sebenarnya hatinya masih terluka akan masa lalu.
Tok.. tok.. tok.. tok..
“Masuk.”
“Permisi Ibu saya mau menyerahkan beberapa draf terkait persiapan.” Ujar Pinky diikuti Bonbon dari belakang.
Naya tersenyum mengambil map berwarna biru dan juga merah muda kemudian membukanya satu persatu dan memperhatikan serta membacanya dengan seksama.
“Persiapannya sudah sampai mana Pinky?”
“Hampir delalan puluh persen Ibu.”