Suara langkahan kaki terdengar di sepanjang koridor. Para Siswa-Siswi SMA Delima mengobrol di koridor utama. Sebagian penampilan mereka terlihar baru. Entah dari tas, sepatu, dan penampilan lainnya. Mayra menunggu Caca di kursi terbuat dari besi di koridor. Ia menggoyangkan kaki yang menjuntai ke bawah. Kemudian mengecek aplikasi line nya, melihat room chat dengan Caca. Mayra mendesah berat. Katanya hampir sampai! Mayra sudah menunggu selama dua puluh menit! terdengar suara pengumuman upacara segera dimulai dari speaker yang ditempel pada dinding. Mayra menghitung mundur dari angka sepuluh di dalam hati. Bila perempuan itu belum datang juga. Ia memilih duluan ke kelas lamanya, yaitu kelas X ips 2.
Namun, Mayra mengurungkan niatnya. Sebab ia tidak tega membiarkan Caca seperti anak hilang. Karena temannya itu anak baru. Mayra tidak sengaja bertemu Caca di depan ruang kepala sekolah kemudian perempuan tersebut menghampirinya. Bertanya di mana letak kantin. Kemudian Caca meminta ID line Mayra untuk bertanya hal yang lain. Hingga mereka ber dua pun mulai dekat melalui Aplikasi Chat tersebut.
Mayra menoleh ke samping ketika merasakan pundaknya dirangkul seseorang. Pertama yang ia lihat, cengiran lebar Lintang. Pria terhitung dua minggu menjadi kekasihnya. ''Nunggu siapa?'' Lintang bisa langsung menebak karena sorotan mata Mayra seperti menunggu seseorang. Terlihat gelisah dan kesal.
''Ingat, kan?perempuan yang pernah aku certain?'' ia menyingkirkan tangan Lintang merangkul pundaknya. Mayra merasa risih sebab beberapa orang melirik ke arahnya.
Lintang terlihat sedang berpikir. "Ohhh yang anak baru itu, ya?''
Mayra mengangguk. "Iya. Aku lagi nungguin dia," membalas dengan nada sebal. ''Lima menit lagi upacara dimulai," lanjutnya setelah melihat jam tangan.