Lintang memasukan jaket ke dalam tas. Sambil menunggu Mayra membuka pagar. Ia melihat sekitar perumahan. Di sini, terlihat sangat sepi. Hanya ada Satpam di dekat potral. Lintang melihat kembali ke sebrang jalan, kenapa Mayra lama sekali?
Lintang merasa bahwa dirinya sedang diperhatikan Satpam. Terlihat sangat jelas dari cara lirikan pria berkumis itu. Ia berdecak kesal. Emang, dirinya terlihat mencurigakan? Karena tidak suka diperhatikan. Lintang melakukan sambungan suara ke perempuan entah sedang apa di dalam rumah itu.
Terdengar nada sambung. Kemudian Mayra menjawab singkat dan mematikan telpon sepihak. Dua menit kemudian pagar terbuka. Tanpa disuruh, Lintang langsung memasukan motor ke teras depan. "Tadi Aku diperhatiin sama satpam. Dikira Aku penjahat, apa!" Geram Lintang.
Mayra tertawa kecil.
Lintang mendengus. "Kok, ketawa?"
Ia menggelengkan kepala. "Kamu lucu."
"Dari dulu Aku luc—"
"Yuk, masuk!" tungkas Mayra kemudian.
"Nyebelin!" seru Lintang mengembungkan pipi.
"Sok imut!"
-----