Setelah pulang dari Bandung. Mayra sama sekali tidak menyentuh makanan berada di atas meja. Kak Prilon khawatir terhadap perempuan itu. berbagai cara mereka lakukan. Dari membelikan makanan kesukaan Mayra seperti Gado-Gado di dekat persimpangan jalan, Martabak langganan dan Es Buah. Tapi, itu semua Mayra abaikan. Biasanya bila ada makanan kesukaannya. Selera makan Mayra langsung meningkat. Ponselnya bergetar. Terpampang nama Velika pada layar ponsel tersebut.
Velika
May, Follback Instagram gue ya!
Mayra tersenyum tipis. Ia baru ingat ketika di Bandung. Kakaknya itu meminta nama akun Instagramnya. Mayra membalas pesan Velika.
Mayra
Iya. Tapi gue lagi enggak buka Instagram
Selesai membalas chat line Velika. Ia matikan data internet. Dirinya sedang tidak ingin diganggu siapa-siapa. Hari ini Tante Olivia mengambil cuti sehari. Ia berpikir perubahan sikap Mayra pasti karena penjelasan yang selama ini tertutup rapat. Merasa ada kehadiran seorang masuk ke dalam kamar. Mayra langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Tante Olivia duduk di tepi kasur yang menimbulkan pergerakan membuat Mayra merasakan hal itu. ‘’Maaf, Tante hanya bisa datang sebentar.’’ Tante Olivia mengelus rambut Mayra dengan lembut. ‘’Pasti kamu sudah mengetahui yang selama ini kamu pertanyakan, kan? maaf, Tante selalu menutupi fakta.’’
Mayra menunggu kelanjutan apa yang ingin Tante Olivia jelaskan. Air mata tergenang, sekali mengedip langsung tumpah begitu saja.