Perjalanan Hitam

Rida nurtias
Chapter #22

Part 21--Menunggu Hari

Seharusnya mereka tidak boleh pulang setelah Adzan Maghrib. Tapi, peraturan yang mereka buat sendiri dilanggar. Lintang yang menyetir mobil Rengli. Di samping pengemudi, ada Mayra sedang sibuk mengganti saluran radio menjadi prambors. Di kursi belakang, ada Caca dan Rengli selalu tidak bisa akur. Apalagi ketika mereka ber dua bermain game free fair. Mirip seperti sporter bola saling mendukung club kesukaannya masing-masing. Lintang melihat ke arah spion sebelum membelokan mobil. ‘’Kamu punya ide nggak, kita mau makan di mana?’’

Mayra medesah kasar. Ia senderkan tubuhnya di kursi. ‘’Enggak tahu, Byy. Binggung sendiri aku.’’

Lintang melihat Caca dan Rengli dari kaca spion tengah. ‘’Kalian mau makan apa?’’

‘’Terserah,’’ sahut Caca dan Rengli secara bersamaan. ‘’Lo ngikutun gue aja, sih!’’ sambung Rengli kemudian.

‘’Mulai, deh. mulai,’’ timpal Mayra sebal.

Lihat selengkapnya