Rengli memanaskan mesin mobil terlebih dahulu. sedangkan Lintang memasukan semua barang milik mereka ber empat. Dan dua perempuan asik dengan make-upnya. Mayra belum sepenuhnya sadar, dengan terpaksa bangun karena Caca memakaikan bedak secara dadakan. Mayraa hanya bisa mengikuti kemauan Caca tanpa membantah. ‘’Apa lagi yang mau di bawa?’’ tanya Lintang kemudian dari teras rumah.
Caca melihat di dekat sofa, tempat pengumpulan barang agar tidak ada yang terlupa. ‘’Enggak ada lagi. Semuanya udah lo masukin ke bagasi mobil, kan?’’
Lintang menghapus keringat di wajahnya. Mengangkat lima tas cukup menguras energi. ‘’Udah semua.’’ Ia menghampiri Mayra. Mengamati wajah perempuan itu. ‘’Kamu ngantuk?’’
‘’Banget,’’ balasnya jujur dengan suara pelan.
‘’Yaudah nanti kamu tidur lagi aja di mobil,’’ tungkas Lintang sambil tersenyum hangat.
Caca berdecak pelan. ‘’Udah, ah! Mending gue nyusul Rengli!! Daripada jadi nyamuk.’’