Tempat pertama mereka datangi, nasi liwet Mpok Binem. Tempat ini Ringli yang beritahu. Katanya terenak di solo. Mayra dan Caca turun dari mobil duluan sebab takut tidak kebagian tempat. Padahal belum di jam makan siang tapi yang datang lumayan ramai. Sebagian para pembeli masih pada mengantri hingga di luar tenda makan itu. tempatnya tidak terlalu besar. Hal tersebut membuat pembeli harus gerak cepat untuk mendapatkan meja kosong. Sebelum turun dari mobil. Rengli bilang ke dua wanita tersebut bahwa dirinya memesan nasi liwet paket special. Caca membaca daftar menu makanan ditempel di kaca pada gerobak. ‘’Lo mau apa, May?’’
Mayra membaca sekilas. ‘’Ikutin lo aja deh.’’
Caca mengangguk kecil. ‘’Lintang pesan apa?’’
‘’Gue paket sedang aja,’’ sahut Lintang sudah berdiri di belakang Mayra. Pria tersebut membisikan sesuatu ke pacarnya, ‘’Kamu udah pesan?’’
‘’Udah, kok.’’
---
Terhitung sudah empat hari, Mayra, Caca, Rengli dan Lintang berada di Jawa Tengah. Beberapa destinasi sudah dikunjungi dari Kota Tua, Ngarsopuro Night Market, Keraton Surakarta. Perempuan sambil mengenggam gelas mug di tangan sebelah kiri sedangkan tangan sebelah kanan menempelkan ponsel di kupingnya. Mayra sedang menjawab panggilan telepon dari Kak Prilon. Pertanyaannya tak jauh tentang apa saja yang Mayra lakukan, ke tempat mana saja gadis itu kunjungi dan pesan penutup sebelum sambungan terputus. Kak Prilon selalu mengingatkan Mayra untuk jaga sikapnya. Selesai berbicara dengan Kakak sepupunya itu. Mayra kembali ikut ngumpul dengan Rengli dan Caca. Sedangan Lintang sedang keluar ke konter membeli pulsa. Untungnya dari rumah Eyang Mulyati ke konter tersebut tidak terlalu jauh. Cukup menggunakan sepeda milik sepupu Rengli. Namun sepupunya Rengli sedang mengikuti acara dari Kampusnya. Sehingga Caca, Mayra dan Lintang tidak bisa bertemu.