Perjalanan ke Kota yang hilang

bangberutu
Chapter #1

Bab 1: Awal Perjalanan





Bagian 1: Malam yang Mengubah Segalanya


Malam itu, hujan turun rintik-rintik, mengetuk lembut atap rumah tua di pinggiran kota kecil tempat Arden tinggal. Langit kelabu menggantung rendah, nyaris tanpa bintang yang bersinar. Suara angin yang menerpa jendela kayu menciptakan irama melankolis, seolah-olah dunia berbisik tentang sesuatu yang telah lama dilupakan.


Di dalam rumah, hanya sebuah lentera minyak yang menerangi ruangan kecil tempat Arden duduk. Dinding-dindingnya dipenuhi rak-rak kayu berdebu yang menampung buku-buku usang, beberapa di antaranya sudah kehilangan sampulnya karena dimakan waktu. Di tengah ruangan, ada sebuah meja kayu besar yang penuh dengan kertas-kertas berserakan—peta kuno, catatan tangan, serta beberapa benda peninggalan keluarganya.


Arden menatap benda yang kini tergeletak di depannya—selembar peta kuno yang usianya mungkin sudah ratusan tahun. Ia menemukannya di dalam peti besi milik kakeknya, tersembunyi di bawah tumpukan buku sejarah tua. Peta itu tidak seperti yang pernah ia lihat sebelumnya. Kertasnya berwarna kecoklatan dengan tepi yang mulai rapuh, tetapi garis-garisnya masih jelas—menggambarkan pegunungan, hutan lebat, dan sebuah titik di tengahnya yang dilingkari tinta merah tua.


Namun, yang paling menarik perhatiannya adalah tulisan yang tertoreh di sudut peta dalam aksara kuno. Tulisan itu berkilauan samar saat terkena cahaya lentera, seolah-olah mengandung sihir yang belum terungkap.


"Ketika langit dan bumi bersatu, gerbang menuju dunia yang tersembunyi akan terbuka."


Arden mengernyit. Ia pernah mendengar kalimat itu sebelumnya—dalam dongeng yang diceritakan kakeknya sewaktu kecil. Dulu, ia menganggapnya hanya cerita untuk meninabobokan anak-anak. Namun sekarang, kalimat itu terpampang nyata di hadapannya, di atas peta yang diyakini kakeknya sebagai petunjuk menuju kota yang hilang.


Ia merasakan bulu kuduknya berdiri.


"Apakah ini… nyata?" gumamnya, jemarinya menyusuri garis-garis di peta itu.


Arden mengingat kakeknya, seorang arkeolog yang menghilang bertahun-tahun lalu saat melakukan ekspedisi terakhirnya. Tidak ada yang tahu ke mana ia pergi, hanya ada satu surat yang tertinggal, berisi satu kalimat misterius:


"Aku hampir menemukannya."


Apakah kota yang hilang ini benar-benar ada? Dan apakah peta ini yang membuat kakeknya pergi tanpa kembali?

Lihat selengkapnya