Seorang perempuan remaja menunggu di bawah tangga akses naik ke atas panggung. Ia memeluk sebuah buku berjudul "Perjalanan Ke Neraka karya M. Amir". Tatapannya nampak bahagia melihat sosok pria di atas panggung yang sedang duduk berbicara dengan anak lelaki di hadapannya.
"Next." ucap seorang pria yang menahan antrian di samping tangga akses tersebut.
Dengan tersenyum manis, remaja perempuan itu melangkah naik ke atas panggung menghampiri sosok pria yang duduk manis di tengah panggung.
"Halo Kak Amir." Sapa gadis itu dengan riang gembira.
"Halo, silahkan duduk. Terima kasih ya sudah datang." Pria yang dipanggil Amir itu menyambutnya dengan senyuman tulus.
Gadis itu menyerahkan buku dipelukannya ke arah Amir.
"Nama kamu siapa?" tanya Amir kepada gadis tersebut.
"Anggi, Kak." jawab gadis itu.
Pria itu menuliskan "Thank you Anggi" pada lembar kosong di bawah judul dan diikuti tanda tangan dirinya.
"Makasih ya Anggi." Pria itu menyerahkan kembali buku tersebut kepada Anggi.
"Wah, terima kasih Kak Amir, aku suka banget tokoh Ryu di dalam cerita kakak." Anggi bercerita dengan antusias.
"Oh ya? Suka gimana maksudnya?”
“Di bab terakhir, ketika anak tanpa nama dalam cerita itu melayangkan sabitnya namun kemudian polisi cepat datang dan menembakan pistolnya ke kaki anak itu, ga nyangka sih Ka ternyata tokoh Ryu dari awal masuk hutan udah curiga dan diam-diam nelpon polisi duluan untuk minta pertolongan jemput mereka, enggak ketebak banget.”
“Syukur deh kalau kamu suka, makasih ya, mau foto dulu?" Amir menawarkan.
"Mau kak." Anggi mendekati Amir dan kemudian ber swafoto bersama.
Terpampang poster besar di Aula Mall tersebut bertuliskan "Book Signing Novel Perjalanan ke Neraka karya M. Amir."
Satu tahun sebelumnya.
Seorang perawat pria berjalan membawa sebuah buku catatan besar, terlihat pada pin namanya tertulis “Ryunda W.P”. Ia memasuki sebuah ruangan yang terbuka.
“Permisi Dok.” Perawat itu izin untuk masuk di depan pintunya.