“Novel ini bercerita tentang semangat untuk tidak pernah menyerah merebut impian yang paling tinggi sekalipun!”—A. Fuadi, Penulis bestseller Negeri 5 Menara
“Menulis kisah sendiri itu tidak susah. Tapi, menulis kisah sendiri tanpa terbaca narsis tidaklah mudah. Lebih-lebih agar tanpa menyengaja memberi inspirasi kepada pembaca. Itu kerja kreatif tiada dua. Perjalanan Mengalahkan Waktu bukan sekadar album kenangan yang mengerutkan rentang hidup penulis dalam lembaran novel, melainkan sebuah lemari kaca yang memaksa dengan indah setiap pembaca agar merenung, ‘Ah, ini serupa kisahku, hanya tertulis dengan sangat seru.’”—Tasaro GK, Pegiat Komunitas Antitesa, penulis Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta dan novel bestseller Muhammad
“Membaca novel Fatih Zam mengingatkan saya pada kampung halaman. Inspiratif dan membumi.”—Firman Venayaksa, Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten