Bunyi paling nyaring itu bukanlah terompet yang ditiup beramai-ramai di malam pergantian tahun. Atau petasan yang disulut saat kenduri. Tapi kesepian. Sepi bahkan bisa menjebol gendang telingamu.Saat sepi, segala kenangan akan menghampiri dan menghakimimu. Engkau seperti berada di dasar jurang paling curam yang dihuni makhluk-makhluk berwajah paling menyedihkan. Kala itu, engkau mendadak memiliki keinginan baja untuk bisa naik ke atas, namun di saat yang sama keputusasaan juga tengah merayumu.
Mungkin yang engkau perlukan saat itu hanya diam. Diam, sembari menengok jejak-jejak di masa silam. Barangkali di tapak-tapak itu engkau menemukan kearifan meski hanya berupa beluntas yang paling rapuh, untuk bisa memanjat dinding jurang.[]