Perjalanan Sembilan Delapan

Oleh: Silvarani

Blurb

Untuk jiwa-jiwa silam yang raga serta nyawanya terampas ....
Untuk raga-raga kini yang jiwa serta pikirnya menagih impas ....
Balutan kata ini sudah pasti tak akan membuat luka terlepas ....
Hanya sebagai pengingat hari depan, agar cerita tak begitu saja dianggap ampas ....
***
Sembilan Delapan menyudahi masa kecil bahagia Edrea. Dia dan sang ibunda harus menerima kenyataan bahwa perjalanan kehidupannya harus dilalui tanpa seorang ayah. Security pusat perbelanjaan itu tak kembali pulang setelah sebelumnya menyantap sarapan buatan istrinya dan mengantar Edrea ke sekolah.
Pertemuan 25 tahun kemudian dengan seseorang di Singapore membuat Edrea teringat kembali dengan berbagai silam seputar Sembilan Delapan.
Bukan hanya mengingat, tetapi dia juga baru tahu bahwa terdapat kepingan cerita, pesan, dan harapan menyangkut ayahnya.

Lihat selengkapnya