3
NIKAH DENGAN OM-OM...?
“Dan inilah tempat tinggal yang diberikan pak Darso,tempat yang selama ini kita tinggali ,termasuk kebun yang setiap hari untuk mencukupi kebutuhan kita juga pemberian pak Darso.Sekarang kamu mengerti kan nak? Itulah alasan kami tidak bisa menolak atau membatalkan perjanjian ini.Kamu mau kami menjadi orang yang seperti kacang lupa kulitnya dan menjadi seorang penghianat karena mengingkari janjinya?”kata ayah lila sendu.
“Lalu kenapa tidak kak Lisa yang kalian nikahkan dengan cucu kakek Darso,setidaknya kak Lisa jauh lebih matang dariku.Aku takut bu,usiaku masih terlalu dini dan aku belum mandiri,aku masih sering bergantung pada kalian.Gimana jadinya kalau aku menikah sekarang!”kataku menahan air mata.
“Maafkan ayah dan ibu ya nak?sebenarnya kami berniat menikahkan Lina dengan cucu pak Darso,tapi sudah lama tidak ada kabar darinya.Beliau sudah lama sekali tidak datang kemari, kami berfikir mungkin cucu pak Darso sudah menikah dengan pilihan hatinya sehingga kami akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan orang lain.Untuk berjaga-jaga ayah juga mengganti Lina dengan Lisa untuk menikah dengan cucu pak Darso jika sewaktu-waktu beliau datang kemari,tapi sampai kakakmu berumur 24 kemaren beliau tidak ada kabar sama sekali.Jadi akhirnya kami memutuskan untuk menikahkan Lisa dengan pilihannya sendiri.Sampai tadi pagi beliau datang kemari dan menagih janji kami.Ternyata cucunya belum menikah sampai detik ini.”cerita ibu panjang lebar.
“Ayah mengerti ketakutanmu nak,karena kamu juga masih terlalu muda dan belum tahu rasanya manis dan pahit kehidupan.Kamu juga tidak pernah jauh dari kami,tapi ayah yakin mungkin ini sudah takdir yang diberikan Allah padamu.Ayah berharap kamu selau bahagia nak”kata ayah meyakinkan aku.
“Iya yah aku mengerti,baiklah aku akan menikah dengan cucu kakek Darso demi ayah dan ibu.Doakan semoga cucu kakek Darso adalah orang yang sabar dan baik hati,karena sejujurnya aku masih sangat takut apalagi aku tidak mengenalnya sama sekali”kataku akhirnya pasrah
”Semoga niat baikku berbakti pada orang tua mendapat berkah dari Allah amiiin”doaku dalam hati.
“Memangnya berapa umur calon suamiku bu?”lanjutku bertanya pada ibu.
Ibu memandang ayah,seperti meminta ayah memberi tahu.
*flasback*
Baru pak Darso akan berdiri untuk pulang tiba-tiba ibu bertanya
“Maaf pak sebelum bapak pergi kami ingin bertanya,siapa nama cucu bapak dan berapa sekarang usianya?”tanya ibu
“Oh iya maaf saya lupa memberi tahu kalian,nama cucu saya Muhammad Rendi,usianya sekarang 38 tahun.Tenang saja meski umurnya sudah cukup matang tapi wajahnya masih seperti anak kuliahan,kalian tidak usah kawatir masih serasi bersanding dengan putri bungsu kalian”jawab pak Darso santai.sedangkan ayah dan ibu jangan ditanya lagi ekspresinya,yap terkejut sekali.gimana tidak terkejut secara calon menantu mereka lebih tua dari putra sulung mereka yang artinya usia Rendi terpaut 20 tahun dengan Lila
“Waduh Lila mau apa enggak ini ya nikah sama om-om”monolag ibunya dalam hati
*flaback selesai*
“Ee,,,usianya 38 tahun nak”ucap ibu pelan.
“APA????....”teriakku terkejut
“Ee,,,jangan kuatir nak,meski dia sudah agak berumur tapi dia masih maco dan wajahnya masih terlihat muda seperti anak sekolahan”kata ibunya mencoba menghibur,walau dia sendiri tidak tahu wajah calon menantunya.