4
APA ADA YANG LEBIH MENGEJUTKAN LAGI?
Selesai mandi dan ganti baju aku kembali menuju dapur.Di dapur aku tidak menemukan kak Lisa.
“Kemana dia pergi? ah sudahlah,setidaknya suasana sedikit tentram tanpa suaranya yang bawel itu”gumamku pelan.
“Oh,,,jadi suaraku bikin kamu tidak tentram gitu? iya? jawab Lila?”kata kak Lisa dibelakangku.Aku pun menoleh dan melihatnya sedang meletakkan tangannya di pinggang dengan nafas naik turun,sepertinya dia marah mendengar gumamanku barusan.Tapi ekspresi wajahnya justru terlihat sangat lucu menurutku.
“Eee,,,apa ya kak,emang aku barusan berkata seperti itu? kakak pasti salah dengar”kataku mencoba berkilah.
“Kamu pikir kakak tuli gitu?”kata kak Lisa sambil melotot.
“Aaah,,,mana mungkin kakakku yang cantik ini tuli, emang siapa yang bilang kakak tuli?aku tidak pernah bilang seperti itu, atau ada orang lain yang berkata seperti itu pada kakak.Mana-mana orangnya? beritahu padaku biar aku giles itu mulutnya.Masak kakakku cantik begini dibilang tuli”kataku seperti tidak terima,padahal kenyataannya aku sedang mengerjainya.
“Sudah-sudah,,,kamu ini malah bikin suasana tambah runyam saja.Lagian gak ada yang ngatain kakak tuli,kakak lagi marah sama kamu juga! eh dianya tidak sadar haduuuh,,,punya adik kok gini amat ya!”kata kak Lisa geram kepadaku.
Aku yang mendengar omelan kak Lisa hanya cengar-cengir tanpa rasa bersalah.Kami memang selalu ribut,tapi bukan ribut yang serius.Ini sebenarnya adalah semacam bentuk rasa sayang persaudaraan.Cuma disini kemasan luarnya terlihat tidak akur karena sering ribut-ribut kecil dan saling jail.Padahal mah kita saling menyayangi,jauh sebentar saja aku sudah merasa kangen mendengar suaranya yang super bawel.
“kruuuk,,,kruuuk,,,kruuuuk,,,,”bunyi perutku,pertanda aku sangat lapar.
“Waduuuh ada yang kelaparan nih,mangkanya bangun pagi neng jadi gak kelaparan kayak gitu”sahut kak Lisa mengejek.
“Hhhh,,,kan mulai lagi dia,tahan Lila kamu sedang lapar biarkan perutmu terisi lebih dahulu jika ingin melanjutkan ribut”kataku dalam hati
“Makan yang banyak biar cepet gede”kata kak Lisa sambil duduk didepanku dan menemani aku makan.
“Laaah emangnya aku belum gede?hellow kakakku yang mungil! aku ingatkan lagi ya! badan aku saja jauh lebih gede dari situ jadi yang seharusnya makan banyak itu kakak biar tidak dikira masih sekolah SD”balasku sambil tersenyum miring.