PERJANJIAN CINTA SUAMIKU

Neny yuliati
Chapter #5

5. CALON PENGANTIN BAR-BAR

5

CALON PENGANTIN BAR-BAR

 

 

      Ayah dan ibu Lila sudah pulang,mereka sampai di rumah sore hari.Karena acara yang mendadak maka mereka juga agak sulit untuk mencari WO.Setelah mereka pergi kesana kemari akhirnya mereka memperoleh WO juga,ya karena waktu yang mendesak biayanya pun juga relatif mahal.Tapi tidak apa-apa uang yang diberikan pak Darso lebih dari cukup untuk mempersiapkan semuanya,jadi walaupun mahal mereka tetap memilih WO ini.Tujuan berikutnya mereka pergi ke percetakan undangan,disana mereka juga memesan undangan yang express dan tentu saja itu juga sangat mahal.Untuk hari ini semua sudah beres,dan mereka memutuskan untuk pulang.Dan disinilah mereka sekarang,berada diruang tengah untuk melepas lelah.

“Ternyata capek sekali ya pak mengurus persiapan pernikahan yang mendadak,,,rasanya badan ibu remuk semua,padahal ini baru satu hari.Masih banyak yang belum selesai,mudah-mudahan semua berjalan lancar tanpa hambatan apa-apa pak”kata ibu pada bapak sambil mengipas tubuhnya dengan kipas tangan.

“Ndak apa-apa bu,ini demi putri kita.Mudah-mudahan putri kita bisa bahagia dengan calon suaminya”jawab bapak pada ibu.

“Ibu juga berharap seperti itu,sejujurnya ibu merasa bersalah pada Lila pak.Dia putri bungsu kita dan usianya masih terlalu muda,karena janji kita dia harus mengalami ini semua.Rasanya ini tidak adil untuknya,apa kita batalkan saja pernikahan ini pak?”kata ibu mulai bimbang.

“Maksud kamu itu apa sih bu?bapak tahu ini berat buat kita apalagi Lila yang akan menjalaninya.Tapi,jika kita batalkan kita seperti orang yang tidak tahu diri.Ibarat kacang lupa sama kulitnya,kita bisa hidup seperti sekarang juga karena jasa pak Darso.Sudahlah bu,kita pasrahkan saja semuanya sama yang diatas.Jangan terlalu difikirkan,lebih baik kita fokus untuk persiapan pernikahan anak kita.Mari kita banyak-banyak berdoa semoga ini menjadi jodoh terbaik untuk Lila”kata bapak berusaha menenangkan ibu,ayah mencoba meyakinkan ibu untuk tidak bimbang dengan keadaan yang sedang terjadi.

“Oh iya bu,jangan lupa untuk mengabari Lukman,Lina dan Linto untuk pulang saat pernikahan Lila nanti.Biar mereka tidak mendadak untuk mengajukan libur pada atasannya”lanjut bapak.

“Hampir saja ibu lupa pak,untung bapak ingatkan.Kalau begitu ibu telephon mereka dulu”kata ibu lalu beralih mengambil handphone menghubungi para kakak-kakak Lila.

       Dikamar... Lila tampak suntuk,fikirannya serabut tidak karuan.Dia masih mencoba mencerna semua yang terjadi padanya.Berulang kali dia menghembuskan nafas besar,tapi tetap saja tidak mengurangi apa yang sedang ia rasakan.

“Hhhh,,,mending nongkrong sama anak-anak untuk ngilangin suntuk,bisa stres kalau aku bertapa terus di dalam kamar”kata Lila berbicara sendiri.Dia pun berganti baju seperti biasanya yaitu celana joger dan kaos oblong,rambut ia kuncir sekenanya,memakai sedikit pelembab wajah tanpa menggunakan bedak.Tak lupa ia oleskan sedikit lip balm atau lip glos biar bibirnya tidak tampak kering.

“Ok saatnya beraksi,rasanya tangan dan kakiku sudah gatal.Sudah satu minggu aku tidak hang out dengan anak-anak,mumpung aku masih bebas,setelah ini aku tidak mungkin bisa ngumpul-ngumpul lagi dengan mereka.Gaassken broohh...”katanya dengan semangat pada dirinya sendiri.

        Dia pun berjalan keluar kamar nenuju teras untuk mengeluarkan sepeda kayuhnya.Diruang tengah dia melihat orang tuanya tampak berbincang-bincang.

“Mau kemana Lil?”tanya ayah padanya.

“Aku mau keluar bentar yah,suntuk dirumah terus pengen cari angin biar seger hati dan fikiranku yah”kata Lila santai.

“Inikan sudah sore Lil nanti kamu pulangnya kemalaman,kenapa tidak dari siang tadi kalau mau cari angin?”kata ibu Lila mencoba melarangnya karena memang suasana sudah sore.

“Haduuuh ibu,tadi siang aku lagi gak pingin keluar,cuma sebentar bu.Lagian aku juga gak pernah main jauh-jauh”kata Lila meyakinkan ibunya.

“Ya sudah pulangnya jangan malam-malam,jangan main motor kebut-kebutan,ingat Lil kamu itu anak perempuan dan sebentar lagi mau menikah,ibu minta jangan melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirimu ya?”kata ibu akhirnya mengijinkan Lila untuk keluar.

Lihat selengkapnya