PERJANJIAN CINTA SUAMIKU

Neny yuliati
Chapter #6

6.PATAH HATI

6

PATAH HATI

 

        Setelah kedua kalinya Robi mendengar ucapan ibu Lila,akhirnya dia baru yakin bahwa telinganya tidak salah mendengar.Dan tentu saja itu sangat membuatnya terkejut.Bagaimana tidak terkejut,dia saja tidak pernah melihat Lila dekat atau jalan dengan

laki-laki manapun.Tiba-tiba hari ini dia mendengar Lila akan segera menikah,mana mendadak sekali.Ini aneh sekali menurutnya,bahkan yang lebih aneh Lila masih berusia delapan belas tahun.Terlalu muda untuk menikah.

“Mmmm,,, tante boleh saya bertanya?”kata Robi agak ragu-ragu.

Ibu Lila yang mendengar ucapan Robi pun langsung menoleh “tentu saja boleh nak Robi”kata ibu Lila lembut.

“Tadi saya mendengar tante menyebut tentang pernikahan,memangnya Lila akan segera menikah?”kata Robi pelan.

“Looh,,, Lil kamu tidak memberi tahu nak Robi?”kata ibu Lila bertanya pada Lila.

“Eh,,maaf aku lupa bu”kata Lila sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal.Sebenarnya bukan dia lupa,hanya saja dia belum siap jika teman-temannya tahu dia akan menikah mendadak.Mendengar jawaban putrinya dia hanya bisa geleng-geleng kepala.

“Iya nak Robi,Lila akan menikah bulan depan! lebih tepatnya tanggal Lima.Nak robi dan teman-teman yang lainnya jangan lupa datang ya?”jawab ibu Lila sambil tersenyum.Raut wajah Robi langsung berubah saat mendengar jawaban dari ibu Lila.Dia sangat menyesalkan sikap Lila yang tidak memberi tahunya sejak awal,kenapa dia harus mendengar dari mulut orang lain,padahal mereka sangat dekat.Robi merasa tidak dianggap oleh Lila,padahal mereka sudah berteman sejak kecil,bahkan sangat dekat.

“Kenapa mendadak sekali tante? Lila akan menikah dengan siapa?”lanjut Robi masih penasaran.

“Lila akan menikah dengan orang kota,cucu dari kenalan kami.Sebenarnya tidak mendadak nak Robi,hanya saja tidak ada yang tahu,jadi kesannya mendadak”kata ibu Lila sedikit menutupi kebenarannya.Mana mungkin ia mengatakan bahwa anaknya menikah karena menepati janjinya pada pak Darso.Bukan dia malu,hanya saja dia tidak ingin Lila semakin sedih jika banyak yang tahu asal mula pernikahannya.

“Oh begitu tan,ya sudah saya pamit pulang dulu sudah malam takut orang tua saya menunggu di rumah”Pamit Robi sambil menyalam tangan orang tua Lila.

“Ya sudah hati- hati,terima kasih sudah mengantarkan Lila”kata ibu Lila,sedangkan ayah hanya menganggukkan kepala tanpa banyak bicara.

       Robi mengendarai motornya dengan pelan,fikirannya masih menerawang pada kata-kata ibu Lila tadi.Pupus sudah harapanya untuk bersanding dengan Lila.Sudah lama ia mempunyai perasaan pada Lila,tapi ia tidak berani mengatakannya.Lebih tepatnya ia takut jika nanti persahabatannya dengan Lila renggang kalau Lila menolak perasaanya.Kini harapan itu kandas begitu saja,bahkan sebelum dia bisa memberitahukan isi hatinya pada Lila dia sudah kalah duluan.Sebentar lagi Lila akan menikah,dia tidak akan bisa melihat bahkan nongkrong bareng seperti biasanya.Memang benar kata orang! patah hati itu sakitnya ngalahin patah tulang,sekarang dia sudah membuktikannya.Dimana rasanya sakit sekali tapi tidak berdarah dan tidak ada yang bisa melihat luka itu.Tak terasa dia sudah sampai di depan rumahnya,langsung saja dia parkirkan motornya di teras samping rumahnya.Dia melepaskan helm dan meletakkanya diatas motornya.

“Kok agak malam Rob pulangnya?”tanya ibu Robi.

“Iya bu,baru ngantar Lila pulang.Tadi jatuh waktu main motor Tril”jawab robi pada ibunya.

“Gimana bisa jatuh Rob?Lila kan pandai sekali naik motor Tril?terus gimana keada’annya sekarang?”ibu robi memberondongnya dengan banyak pertanyaan.

Lihat selengkapnya