7
HARI PERNIKAHAN
Akhirnya Lila sudah dibawa ke tukang urut,kata tukang urut lututnya sedikit retak,jadi perlu dibalut perban khusus untuk patah tulang,dan boleh dilepas saat rasa sakitnya sudah hilang.Kalau ingin mandi perbannya harus di bungkus plastik biar tidak kena air,karena kalau kena air perbannya harus di ganti lagi.Untuk mempercepat penyembuhan perbannya hanya boleh diganti dua hari sekali,tujuannya biar tidak sering bongkar pasang perban.Dirumah Lila diledekin sama ibu dan kakaknya.
“Lis kamu pernah gak lihat pengantin jalannya pincang?”tanya ibu pada Lisa.
“Belum bu! Tapi kayaknya minggu depan aku bakal melihat momen langka ini bu”jawab Lisa sambil melirik Lila.Lila yang merasa tersindir langsung memasang wajah yang masam.
“Kak Lisaaa,,,ibuuuu,,, jangan ngeledekin terus deh,iya-iya aku salah! maaf deh”kata Lila dengan kesal.
“Apa? MAAF DEH! Terpaksa banget ngucapinnya,lagian emang dengan maaf deh kaki kamu bisa langsung sembuh.Hadeeeww,,, Lila-Lila momen sekali seumur hidup bisa-bisanya dia cedera seperti ini!”kata kakaknya.
“Apa sih kak,kalau cerai kan aku bisa nikah lagi yeee!”kata Lila asal bicara.
“Huus,,,mulutnya itu Lil,gak boleh bicara sembarangan.Nanti kalau kejadian beneran gimana,ucapan itu adalah do’a jadi kalau bicara yang baik-baik saja”kata ibu sambil melotot marah kearah Lila.
“Maaf bu”kata Lila merasa bersalah.
“Lagian kita kan gak saling kenal,udah gitu usia kita terpaut jauh mana mungkin kita bisa jalani hidup ini selamanya.Secara om-om gituloh,mana mau sama anak ingusan.Bisa jadi dia juga terpaksa nikah sama aku”kata Lila berkata lagi pada Ibunya.Sedangkan kakaknya hanya diam saja mendengarkan tidak ingin mengganggu pembicaraan anak dan ibu yang sangat serius itu.
“Ibu paham Lil,pernikahan ini bukan kemauan kamu! tapi ibu dan ayah selalu berharap yang terbaik untukmu.Ibu selalu berdo’a semoga anak-anak ibu semuanya hidup bahagia dengan pasangan masing-masing,berjodoh sampai akhir hayat.Tak terkecuali juga kamu,mudah-mudahan pernikahanmu ini menjadi yang pertama dan terakhir”ucap ibu sambil menitikkan air mata.Lila yang mendengar ucapan ibunya ikut menitikkan air mata,ia sadar apa yang ibunya katakan memang benar.Hanya terkadang hatinya masih merasa belum iklas,walaupun ia menyetujui pernikahan ini.
“Iya bu,aku paham!aku akan mencoba yang terbaik untuk kehidupan pernikahanku,untuk hasilnya biar jadi rahasia yang diatas”kata Lila sambil memegang tangan ibunya yang mengelus kepalanya.