9
KEBAHAGIAAN PAK DARSO
Robi hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah konyol Lila,bisa-bisanya acara sakral seperti ini dia masih terlihat bar-bar.
“Selamat ya Lil,semoga kamu bahagia.Aku akan kangen kamu setelah ini.Ingat aku Lil,jika kamu merasa kamu hilang arah dan tak tau tujuanmu,pergilah cari aku!aku selalu ada untuk kamu kapanpun kamu membutuhkanku”kata Robi sambil menjabat tangan Lila.Lila yang mendengar ucapan Robi pun merasa aneh,tapi tidak terlalu ia pikirkan.
“Iya Rob makasih yaa,,kamu sudah seperti abang buatku,semoga kamu juga cepet dapat pasangan dan bengkelmu semakin besar”balas Lila pada Robi.Sedangkan Robi yang mendengar ucapan Lila hanya bisa tersenyum kecut,ternyata Lila hanya menganggapnya sebagai abang,tidak lebih.Robi pun akhirnya pergi meninggalkan pelaminan dan menuju ke tempat Deni yang sedang makan.
Rendi yang berada di samping istrinya memerhatikan raut wajah Robi,dia merasa teman dari istrinya ini mempunyai perasaan khusus pada istrinya.Sangat jelas sekali dari tatapan matanya,ditambah dengan kata-kata yang di ucapkan pada istrinya.Tapi dia tidak ambil pusing,sepertinya istrinya tidak tahu semua itu.Jelas sekali saat dia mendengar ucapan istrinya barusan pada temannya itu.
Kini giliran Nina yang mengucapkan selamat pada Lila.Nina mengetahui semua asal muasal pernikahan Lila karana Lila sendiri yang bercerita padanya.Ada sedikit rasa iba saat dia melihat Lila sudah menikah sekarang,tapi dia mencoba memasang wajah bahagia untuk sahabatnya tersebut.
“Selamat ya Lil,mudah-mudahan pernikahanmu langgeng sampai kakek nenek,jangan lupa sering-sering hubungi aku.Setelah ini aku pasti kangen sekali sama kamu”kata Nina sambil memeluk Lila.
“Iya Nin,aku pasti akan selalu hubungi kamu.Kamu adalah sahabat terbaikku,kemana lagi aku akan membagi keluh kesahku selain kepadamu.Terimakasih ya Nin”jawab Lila pada Nina.Mereka pun berpelukan cukup lama.
Nina pun berjalan menjauh dari pelaminan dan berkumpul dengan teman-temanya tadi termasuk Robi dan Deni.Sementara Lila dan Rendi masih terus sibuk menyalami para tamu undangan.
Di sebuah meja yang agak jauh dari pelaminan tampak pak Darso dan orang tua Lila sedang berbincang-bincang.
“Akhirnya saya bisa melihat cucu saya satu-satunya kini sudah menikah,beban di pundak ini sedikit berkurang,setidaknya saya sudah menjalankan salah satu tugas saya menggantikan orang tua Rendi”kata kakek Darso pada orang tua Lila sambil menatap kearah pelaminan dimana Rendi dan Lila berada.Sedangkan orang tua Lila hanya diam mendengarkan perkataan Lila.
“Hari ini saya sangat bahagia,saya sangat berterima kasih pada kalian berdua,karena sudah menepati janji kalian.Saya tahu ini berat sekali untuk kalian,apalagi putri bungsu kalian masih terlalu muda.Tapi kalian jangan kawatir,aku akan memastikan putri kalian hidup dengan baik dan tidak kekurangan apapun.Aku yakin lambat laun mereka akan saling mencintai,hanya butuh waktu dan proses.Kita doakan saja semoga mereka berjodoh sampai akhir hayat”kata pak Darso panjang lebar.
“Iya pak,kami juga berharap seperti itu,saya tahu bapak adalah orang yang baik,saya yakin bapak akan menjaga putri kami dengan baik.Tapi kami mohon tolong maklumi dan pahami segala kekurangan putri kami.Anda tahu sendiri dia masih terlalu muda! Tentu saja dia masih labil dan masih kekanak-kanakan”kata ayah memohon pada pak Darso.
“Iya pak kami titip putri bungsu kami ya pak”kata ibu menambahkan ucapan ayah sambil menahan air mata.