Perjanjian Ketiga

bomo wicaksono
Chapter #25

Pertempuran

Serta merta mereka berdua menuju ke kamar. Ratri berusaha membuka pintu kamar, tetapi tidak bisa! Sepertinya sempat dikunci dari dalam oleh Mbok Sum. Wibi terpaksa mendobraknya. Dan yang dilihat oleh mereka adalah sesosok makhluk dengan wujud sangat mengerikan. Makhluk tinggi besar tetapi punggungnya terlihat membungkuk dan berkulit sangat keriput itu sedang menggendong Alit.

"Itu seperti Nenek Bongkok, Mas. Lelembut yang akan meminta korban nyawaku! Terus di mana Simbok, Mas? Apa Simbok telah berubah wujud?" Suara Ratri bergetar ketika melihat makhluk itu.

"Sepertinya begitu, Rat!" Wibi memperhatikan makhluk itu. 

Bau busuk dan anyir darah keluar dari seluruh kulit tubuh makhluk itu membuat Alit merasa tidak nyaman dalam gendongannya. Dua taring dan kuku-kuku runcingnya siap untuk mencabik-cabik tubuh Alit. Alit berusaha meronta sekuat tenaga dan menangis keras. Tapi dia benar-benar tidak berdaya dalam cengkeraman tangan makhluk itu. Alit susah bernapas dan semakin lemah. Sehingga tidak bisa menggunakan kemampuan supranaturalnya untuk melindungi dirinya sendiri.

"Simbok, jangan lukai Alit, Mbok!" teriak Ratri. Sementara itu pandangan Wibi tertuju pada tubuh gadis kecil yang tergeletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri. 

"Ayu ...! Ayu, kamu kenapa?" Wibi segera berlari mendekat dan menggendong tubuh Ayu dibawanya ke pinggir kamar. Tubuh itu tergolek lemah tak sadarkan diri.

"Ratri! Seperti janji Simbok, malam ini akan Simbok tuntaskan semua. Setelah membunuh anak keduamu ini, kamu dan Ayu akan aku jadikan tumbal untuk Wewe Gombel, baurekso penghuni pohon asem tua itu," kata Mbok Sum dengan suara berat sambil terkekeh-kekeh. Terlihat mata besarnya berwarna merah melotot memandang ke arah Ratri.

"Jangan, Mbok! Jangan ambil anakku!" teriak Ratri.

Wibi tertegun menyaksikan kejadian mistis di depan matanya. Baurekso Wewe Gombel yang merasuki tubuh Mbok Sum mengakibatkan tubuhnya bertransformasi menjadi Nenek Bongkok, makhluk setengah lelembut dalam wujud yang sangat mengerikan.

Lelembut itu benar-benar muncul dan mengikuti kelahiran anakku, kata Wibi dalam hati teringat kata-kata Mbok Sum dahulu.

"Mas ... Mas Wibi! Aku takut terjadi sesuatu pada Alit. Mungkin ini salahku kenapa tidak menuruti kata-kata Simbok untuk memberikan sesajen pada baurekso Wewe Gombel!" kata Ratri dengan nada panik.

"Tidak, Rat! Ini bukan salahmu! Tapi salah Simbok sendiri. Dia sebelumnya sudah terikat perjanjian dengan baurekso Wewe Gombel dengan cara mengorbankan satu persatu keluarga Ndoro Sastro menjadi tumbalnya," kata Wibi. 

Wibi berpikir keras untuk menghadapi kejadian ini. Bagaimana dia akan melawan makhluk setengah lelembut yang bersemayam dalam tubuh Mbok Sum sekaligus menyelamatkan Alit yang berada dalam cengkeraman makhluk tersebut. Dia teringat tulisan di buku Primbon bahwa bayi sungsang memiliki kemampuan supranatural untuk mengendalikan lelembut.

"Hanya Alit yang bisa mengatasi ini semua, Rat," kata Wibi sambil memandang Ratri.

Lihat selengkapnya