Perjanjian Terlarang Mbah Karto dengan Iblis

muhammad haryadi
Chapter #5

Harga Ketenangan Jiwa

"Tidak ada kebahagiaan yang abadi jika dibangun di atas fondasi dosa dan keegoisan."


Mbah Karto terbangun dengan napas tersengal. Tubuhnya basah oleh keringat dingin, sementara matanya terpaku pada bayangan samar di sudut kamar. Dalam mimpinya, ia melihat Bagas menangis di tengah hutan gelap, diikuti sosok ular raksasa yang melingkar di sekitarnya, seperti menunggu saat untuk menyerang. Suara Ode Badha terdengar menggema dalam mimpinya:

"Kau yang memilih jalan ini, Karto. Sekarang tanggung akibatnya."

Karto memegangi kepalanya, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau. Namun, mimpi itu terasa begitu nyata, seperti peringatan akan sesuatu yang mengerikan.

Hari-hari berlalu, dan gangguan di rumah semakin parah. Lampu-lampu sering kali berkedip tanpa sebab, benda-benda bergerak sendiri, dan suara-suara aneh terdengar dari ruang-ruang kosong. Mayang mulai merasa tertekan, sementara Bagas semakin sering berbicara dengan "bibi cantik" yang hanya bisa dilihat olehnya.

"Mas, ada yang salah dengan rumah ini," ujar Mayang suatu malam. "Aku merasa ada sesuatu yang mengawasi kita."

Karto terdiam, tidak tahu harus menjelaskan dari mana semua ini berasal. Namun, rasa bersalah terus menghantuinya. Ia tahu, semua ini adalah akibat dari perjanjian yang ia buat dengan Ode Badha.

Lihat selengkapnya