"OLIVE LIXIE Sang pengusaha sukses dibidang serat pangan, telah berpisah dengan Alex William."
Berita angin itu selalu saja menghantui Olive berhari-hari lamanya. Padahal, kejadian itu sudah lampau. Bahkan 3 hari yang lalu. Ibunda Olive marah besar atas hubungan mereka yang tidak naik ke pangkat pernikahan. Namun, ia tidak bisa memarahi Olive yang notebennya anak kesayangan keluarga Gosandres.
Drrt... Drrt...
Gak kayak biasanya Liung nelpon. Olive mengangkat telepon yang berasal dari Liung - sepupu perempuannya yang memiliki jarak 5 bulan dengan Olive. Ia seorang model cantik berkebangsaan China. Namun, menetap di Indonesia karena karirnya. Dibalik kesibukan Liung, ia masih saja menelepon Olive. Karena lama tidak bertemu, Olive memutuskan untuk mengangkat telepon itu.
"Live, kau putus hubungan dengan Alex?"
Seharusnya ia tahu dengan jelas, karena berita itu sudah diangkat ke layar lebar yang terpampang di dinding berbagai gedung. Padahal sudah pindah negara, tetapi kepopulerannya masih saja melekat.
"Ah, iya. Kenapa?"
"Kenapa kau tidak bertanya apa saja alasannya?! Kau begitu bodoh, Liv!"
Liung mengoceh disepanjang telepon. Ia menceramahi Olive habis-habisan karena Olive yang menurutnya bodoh dalam hubungan. Perempuan bernetra cokelat hazelnut itu hanya mengangguk dan berdehem jika Liung mengatakan "Paham?!" atau "Mengerti?!". Jika ia berkata sebaliknya, sudah pasti ia akan berdebat dengan Liung meski pada kenyataannya ia yang akan menang.
"Bisa bahas yang lain? Aku bosan dengan pembahasan itu!" ia memutar bola matanya.
"Tidak bisakah kau mendengarkan ku?! Kau selalu saja mengeyel!"
Olive menggelengkan kepala, dilanjut dengan kata "Tidak."
Dari seberang sana, ia mendengar suara gertakan gigi Liung. Liung menghela nafas pelan.
"Kau tidak tahu siapa aku?"
"Kau hanyalah model luar biasa utusan mama Agatha yang kerjaannya memerintah, memerintah, dan memerintah!" balas Olive dengan nada bicara yang tidak biasanya. Dalam perasaannya yang memburuk ini, ia tidak mau berkompromi dalam hal apapun.
"Ku harap mama Agatha memarahimu habis-habisan!" Olive tertawa kecil.
"Aku ada jadwal pemotretan hari ini. Aku sedikit sibuk untuk meneleponmu. Aku matikan ya, semoga kalian bisa baikan lagi!"