Suara sendok dan garpu mulai beradu. Bagaikan radio, ia menerangi suasana yang sedang sepi ini. Padahal mereka sedang berdua saja.
Candle light dinner adalah kegiatan yang sedang mereka lakukan malam ini. Tepat pukul dua belas malam, mereka melaksanakan acara berdua ini. Siapa lagi kalau bukan Grayson dan Mayana, atau lebih dikenal Maya.
Bukan, ini bukan makan malam romantis. Tetapi makan malam dalam rangka kerjasama antar perusahaan. Namun, kesannya terlihat seperti makan malam penuh romansa.
"Tuan Gray, Anda mau saus tambahan?" ujar Maya sembari menyodorkan saus mayones kepada Grayson. "Tidak, terimakasih. Saya agak benci saus itu."
Mereka tertawa bersama-sama. Maya mengambil tisu basah ditas untuk mengelap mulutnya yang tercecer saus mayones.
"Ah, mungkin tidak sopan. Tetapi saya harus berhenti sebentar." Grayson memundurkan sebentar badannya dari meja makan. Kemudian mengambil ponsel yang berada di sakunya. Maya mengernyit bingung, tetapi iya tetap mengiyakan dan lanjut makan.
Pesawat AirAsia 8501 yang membawa penumpang dari Jakarta-Selangor meledak dilangit Kuala Lumpur. Lantas, apa yang menyebabkan ledakan pesawat AirAsia 8501?
***
Pagi, pagi hari. Pagi hari yang membosankan bagi seorang Olive. Ia hanya menekan-nekan tombol diremot televisi tanpa tujuan. Berkali-kali ia menguap bosan tak tahu harus berbuat apa. Ia sudah mencari informasi, mengecek berkas online, mencoba untuk berbicara dengan semua orang, serta kegiatan tidak bermanfaat lainnya. Cici sudah mengatakan jika ia harus joging atau berjalan-jalan diluar ruangan, tetapi Olive menolak dengan alasan malas gerak.
"Hoamm ... Cici! Apa yang harus saya lakukan?" Cici yang baru pulang membeli mie memiringkan kepalanya—memikirkan ide. "Bagaimana kalau menonton TV lagi?"