Perjanjianmu Tahun Ini

Karine A.
Chapter #22

Chapter 21

Elvan mencoba menyentuh penutup kepala kain itu, membuat Linda — neneknya tersentak, menjauhkan tubuhnya dari Elvan. Nenek Linda membetulkan penutup kainnya.

"Udah-udah, yuk masuk yuk." ia segera masuk ke dalam rumah.

Rumah Nenek masih sama seperti dulu. Barang antik dimana-mana. Sangat bersih walaupun tak dirawat secara profesional. Saat Elvan di dapur, ia mengangkat tudung saji dan mendapati kangkung serta tempe goreng yang mulai mendingin.

"Maaf ya, Nenek ndak tau kamu bakal pulang secepat ini." Neneknya datang sembari mengatur nafasnya. Sudah tua, pantas saja tersengal-sengal walau berjalan.

Ia menuangkan minyak ke dalam wajan — ingin memasak kembali. Tetapi tindakannya dihentikan.

"Enggak usah, Nek. Udah makan kok pas di Bandara tadi." Memang, Elvan memakan sesuatu saat di Bandara. Tetapi hanyalah permen karet yang ia cicipi rasanya, kemudian buang.

"Oh yaudah,"

"Eh gimana lombanya?" tanya Nenek Linda sambil tepuk jidat. Bisa-bisanya ia lupa akan perlombaan motor di Sepang beberapa minggu atau bulan lalu.

"Allhamdullilah, menang. Dapat uang kok, kayaknya udah ditransfer. Eh gak tau juga." Nenek Linda terkekeh yang diakhiri dengan batuk.

"Nenek bangga sama kamu. Semoga Ayah dan Bundamu bangga, ya."

Lihat selengkapnya