PERMAISURI PARK

Nurul Adiyanti
Chapter #2

Kompetisi?

“Dengarkan baik-baik, enak sekali kau tinggal menjiplak karya orang dan memasarkannya di pasar loak ini oh? Aku tidak terima karyaku diambil olehmu tanpa seizinku! Bahkan aku sama sekali tidak menerima imbalan apapun darimu! Apakah kau tahu, aku mengambil pekerjaan sebagai penulis ya karena supaya bisa makan pula! Dengan karyaku dijiplak begini, aku jadi tidak bisa makan karena dituduh akulah penjiplaknya! Aku tidak mau tahu, kau harus menarik semua buku salinan itu!” Gadis itu segera menuju ke arah rak buku dan mengobrak-abrik apakah ada karyanya di sana atau tidak.

Dibacanya satu-persatu karyanya, kemudian Ia buang satu per satu salinan itu.Sedangkan lelaki paruh baya itu segera mencegahnya. Menata buku yang telah diobrak-abrik juga sama melelahkan baginya.

“Heyyy, jangan mengobrak-abrik tokoku oh? Kau mau mencari masalah denganku!” Teriak Pria paruh baya itu sambil menghalangi ketika rak buku itu akan ditendang oleh Si Gadis tadi.

“Kenapa harus seperti ini? Kita sama-sama mencari uang bukan?” Bujuk Si Pemilik Toko itu, namun Gadis itu sama sekali tidak peduli dan tetap pada pendiriannya. Aksinya sudah dilihat banyak orang yang sedang membaca disana.

“Bagaimanapun juga, karyaku akan tetap menjadi milikku, tidak akan menjadi milik siapapun! Kau tidak tahu betapa aku siang dan malam memikirkan bagaimana alur cerita yang benar, kau tidak akan tahu itu dan aku tidak akan terima ideku yang tertuang di buku itu kau curi dengan menyalin dan memasarkannya tanpa seizinku!” Teriak Gadis itu dengan suara yang tak kalah kerasnya.

DUK!

Satu tendangan kuat pada kayu rak buku, langsung membuat rak buku itu oleng.

BRUAK!

Beberapa buku sudah jatuh ke lantai, ditambah dengan rak buku kayu itu yang jatuh menimpa seorang lelaki muda dengan pakaian bangsawan berwarna merah maroon dan topi bundar andalan pemuda zaman era kerajaan.

“Akh!”

“Shit! Kenapa rak bukunya bisa roboh? Siapa yang berani merobohkannya!” gerutu lelaki korban dari rak buku yang jatuh itu.

“Yoon Sung A!” Teriak salah satu gadis dari luar toko loak. Gadis yang tadi sempat menendang rak buku itu menoleh, ke arah gadis lain yang memanggilnya dari belakang ambang pintu toko pasar loak.

.

“Sung A, Kenapa sih kau selalu membuat ulah di pasar loak?” Tanya gadis di sebelahnya yang sempat memanggil dengan namanya tadi. Gadis itu ialah sahabatnya sendiri yaitu Han Woojung.

Woojung dan Sung A sudah berteman sejak kecil hingga sekarang menjadi sahabat baik. Keduanya sekarang sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah masing-masing. Mendengar pertanyaan Woojung, membuatnya tersulut emosi lagi. Menghentikan langkahnya kemudian menjawab pertanyaan Sang sahabat, mana tahu Si Sahabatnya ini tidak mengerti juga tujuannya membuat onar di pasar loak buku.

Lihat selengkapnya