PERMAISURI PARK

Nurul Adiyanti
Chapter #4

Perdebatan sebelum Kompetisi

Hari ini, kompetisi menulis dan melukis sudah dimulai. Putra mahkota yang masih dengan tenangnya berada di gazebo taman istana dengan menggunakan pakaian kejaraannya berwarna biru tua beserta topi kerajaannya pula. Dijaga 1 kasim dan beberapa prajurit yang setia menemani Putra Mahkota. Melihat rombongan gadis-gadis yang akan melaksanakan kompetisi menulis dan melukis dengan masing-masing membawa alat tulis dan alas melukisnya. Ada sekitar 100 orang lebih jika Ia bisa menghitungnya.

"Kakak!" Panggil adik perempunnya yang berlari ke arahnya. Mengetahui Sang Kakak yang dipanggil tidak segera menyahut, Sang Adik pun membuang nafasnya kasar. Berlari mendekati Sang Kakak dan menarik bajunya.

STRET!

"Ada apa sih?" Tanya Putra Mahkota karena Sang Adik sudah menarik tangannya.

"Ayo kita melihat kompetisi menulis dan melukis!" Pekik Adiknya itu.

"Aissh, itu hanya khusus perempuan saja. Untuk apa Kakak kesana, Putri Chung Ae?" Ya, adik dari Putra Mahkota Park Jimin ialah Putri Park Chung Ae.

"Apa Kakak tidak tahu? Ayah dan Ibu mengadakan kompetisi ini karena mencarikan Putri Mahkota untuk Kakak. Woah, aku jadi tidak sabar siapa yang akan terpilih sebagai Putri Mahkota dan siapa Selirnya, oh? Atau justru pelayan ya?" Putri Chung Ae meletakkan jari tangannya pada dagunya sambil mengedekapkan kedua tangannya di dada.

Putra Mahkota yang mendengar itu melebarkan kedua matanya. Jelas, itu membuatnya terkejut. Bagaimana tidak? Bahkan Ayah atau Ibunya sama sekali tidak membicarakan ini padanya lebih dulu. Setidaknya meminta persetujuan padanya. Kemarin saat pulang dari pasar loak buku, Ia juga lupa belum membicarakan masalah ini kepada Raja. Itulah yang membuat Putra Mahkota segera bergegas memakai sepatunya dan berlari. Diikuti oleh kasim dan pengikutnya yang lain.

"Yak! Mau kemana kau, Kak?" Putri Chung Ae juga ikut berlari mengejar Putra Mahkota.

♤♤♤

Di sebuah Aula outdoor kerajaan terdapat Raja dan Ratu yang duduk bersebelahan. Di kubu sebelah kiri sudah ada tiga Selir dan juga Ibu Suri Agung yang sedang menonton kompetisi menulis dan juga melukis. Keduanya dilakukan secara outdoor dan juga dibagi dua kubu. Yang menulis yang sebelah kanan, sedangkan yang melukis di sebelah kiri.

Untuk juri sudah diberi kepercayaan kepada juru tulis dan juga juru lukis kerajaan tanpa adanya Kongkalikong atau kecurangan apapun itu. Semuanya dilaksanakan dengan sejujur-jujurnya tidak boleh ada yang plagiat ataupun meniru karya orang lain. Menulis cerita pendek dan juga melukis diberikan tema bebas sesuai dengan permintaan atau sesuai yang ada di pikiran penulis maupun pelukis tersebut.

Semua kandidat kompetisi melukis atau bahkan menulis itu pun sudah berdatangan satu persatu dan duduk di lesehan bagian bawah. Yang sudah disediakan oleh panitia dan juga para prajurit di sekitarnya.

Putra Mahkota dan juga Putri Chung Ae pun berlari menemui Ayah dan Ibunya yang sudah duduk di kursi sebelah kanan.

"Ayah, Ibu? Kenapa tidak membicarakan hal ini dulu padaku kalau sebenarnya ... " ucapan Putra Mahkota pun seketika berhenti karena sang ibu yang sudah memberikan kode untuk bertemu di belakang Aula saja.

Lihat selengkapnya