Sebuah pantai yang sangat luas dengan air yang berwarna biru muda, terdapat seorang gadis bangsawan. Ia mengenakan hanbok dengan kain atas bermotif bunga berwarna biru, dan bawahan berwarna pink. Duduk di bebatuan besar agak ke tengah dari bibir pantai, seperti Putri duyung yang sedang terdampar di bebatuan.
"Kak Minyoung!" teriak seorang gadis kecil dari area bibir pantai bersama dengan seorang lelaki paruh baya.
Keduanya melambaikan tangan kepada gadis yang masih duduk di batu besar tersebut yang sudah menoleh ke arah mereka.
"Kalian disana ya, aku akan kesana!" Teriaknya balik sembari beridiri dan berjalan melewati bebatuan kecil menuju bibir pantai.
"Ada apa? Kalian sepertinya membawa kabar gembira," tanyanya setelah tiba di depan Sang Ayah dan adiknya.
"Minyoung-ah, bukankah kau harusnya menerima untuk menjadi Selir Pertama Putra Mahkota?" mendengar itu, gadis bernama Minyoung itu menundukkan kepalanya. Sedikit senyuman terukir di bibirnya.
"Iya, Ayah. Tapi... bukankah itu nanti setelah Putra Mahkota menjadi Raja? Sekarang, hanya Yoon Sung A yang sudah menjadi Istri sahnya,"
"Tapi, kau harus tinggal di area kerajaan, Nak. Kenapa kau masih saja tinggal disini, dasar bocah nakal kau,"
"Hahahaha, aku memiih untuk menemani Ayah dan Kyungbin disini,"
"Tapi kau mengenal yang namanya Yoon Sung A itu?"
"Maksud Ayah Putri Mahkota? Aku tidak mengenalnya, aku juga belum pernah bertemu dengannya,"
"Maka dari itu kau harus ke Istana untuk tahu situasi disana, jangan malah disini bermain dengan ikan," sindiran Sang Ayah lagi-lagi membuat MInyoung tertawa.
"Hahahaha, karena bagiku bermain dengan ikan lebih menyenangkan, Ayah. Daripada manusia yang serakah akan harta dan gila kekuasaan," kata-kata Minyoung mengandung arti yang sangat mendalam membuat Sang Ayah dan Kyungbin saling meandang bingung.
_
Putri Kim Chaera kebetulan melewati segerombol pengikut Sung A yang sedang berjalan menuju tempat Putri Mahkota. Melirik tajam ke arah Hankyeol seakan memberi isyarat padanya.