Blurb
Imel gelisah. Hatinya juga digantang rasa takut. Takut akan kehilangan satu-satunya lelaki yang sangat dicintainya, yaitu suaminya sendiri, Azzam. Mengapa tidak? Bibinya memberi tahu dirinya bahwa seseorang akan datang, datang untuk bertamu. Orang itu akan menyampaikan lamaran seorang lelaki bernama Azis, orang yang akan melamar dirinya, untuk dijadikan sebagai istrinya.
Berkali-kali Imel menghubungi Azzam, namun tidak diangkat. Gadis berusia 18 tahun itu semakin gelisah. Ia tidak mau berpisah dari Azzam, meski statusnya sebagai istri kedua. Walau bagaimanapun, ia akan tetap berusaha hidup berdua dengan suaminya itu.
Akankah Imel dan Azzam tetap bersatu sebagai suami istri sampai mereka berdua meresmikan pernikahannya, dan Azzam menjadikan dirinya sebagai istri satu-satunya yang amat ia cintai?