PERNIKAHAN DINI

Rex Delmora
Chapter #2

SEKS BEBAS

Mata Al mengejap, tubuhnya terasa berat, perlahan dia membuka mata melihat Ily tertidur di atas tubuhnya yang telanjang. Al tersenyum melihat kekasihnya tidur pulas karena kelelahan. Al perlahan menurunkan Ily agar tidur di sampingnya. Dia menarik bed cover, menutupi tubuh polos Ily. Dia beranjak dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai itu, Al keluar hanya memakai handuk yang dililit di pinggang. Ponselnya berdering, dia mengangkat panggilan itu.

"Halo, Bro," sapa Al kepada orang di seberang sana.

"...."

"Oke, gue ke sana," jawab Al melirik Ily yang masih tertidur pulas.

"...."

"Oke, satu jam lagi gue sampai," jawab Al melirik jam dinding yang menunjukan pukul satu dini hari.

Al memutuskan panggilannya lalu menghampiri Ily. Dengan lembut dia membangunkan kekasihnya itu. "Sayang, hei bangun. Kamu mau ikut aku enggak?" Al mengelus pipi Ily.

Ily bergerak, perlahan dia membuka mata, melihat Al yang hanya memakai handuk dan sudah terlihat segar.

"Kamu sudah mandi, Honey?" tanya Ily bangun dan bersandar di kepala ranjang sambil mengucek-ucek mata.

"Sudah," jawab Al lembut lalu mencium pelipis Ily.

"Mau ke mana kita malam ini?" tanya Ily menguap.

"Tadi Dion telepon. Dia minta aku buat jadi DJ di jalan pelabuhan. Ada taruhan besar malam ini," terang Al sambil berjalan ke lemari.

"Oke, aku ikut," sahut Ily bersemangat lalu pergi ke kamar mandi.

Sembari menunggu Ily membersihkan diri, Al memasak mi instan di dapur mini. Dini hari bagaikan siang bagi mereka yang suka berpesta dan kelayapan malam. Sudah menjadi kebiasaan Ily menginap di apartemen Al, itu dikarenakan dia kesepian berada di rumah sendiri tanpa ditemani orang tua maupun saudara. Selesai mengisi perut, Al dan Ily ke luar apartemen.

Mengendarai mobil Jazz merah yang sudah dimodifikasi dengan alat DJ lengkap di bagian bagasi, Al dan Ily membelah kota metropolitan yang tak pernah sepi. Suara deru mobil balap mulai terdengar. Segerombolan remaja yang berajang gengsi sudah terlihat di jalan pelabuhan itu. Al memarkirkan mobil di tempat yang sudah disediakan khusus dia mencampur musik agar terdengar asyik untuk pesta malam ini.

"Welcome to, Brother Al," seru Dion menyambut Al yang baru saja turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Ily.

Ily turun dari mobil, tangan Al langsung merengkuh pinggangnya protektif. Dion mengeryitkan dahi melihat wanita yang ada dalam pelukan Al. Pasalnya, Al terkenal seorang DJ yang stay cool, tak acuh pada wanita, cuek, dan tidak pernah memperkenalkan seorang wanita kepada teman-temannya. Ini malam pertama dia mengajak wanita di tempat umum.

"Siapa dia, Al?" tanya Dion menunjuk Ily dengan dagunya.

"Jalang spesial gue," ceplos Al membuat Ily menoleh menatapnya tajam.

"Ish, jadi kamu menganggapku jalang? Iya! Hm?" gertak Ily melototkan mata dan sedikit menjauhkan tubuhnya dari Al.

"Kamu kan jalang spesialku, Sayang. Cuma aku yang boleh menyentuhmu. Kalau ada orang lain yang berani menyentuhmu seujung kuku pun, aku tidak akan segan untuk membunuhnya," ancam Al serius agar Ily tidak salah paham dengan sebutannya tadi. "Kenalin Sayang, ini Dion. Dia koordinator acara ini."

"Dion," ucap Dion memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.

Saat Ily ingin membalas, Al dengan cepat menyambut tangan Dion sebelum kulit mulus Ily bergesekan dengan kulit Dion.

"Eh, kenapa lo yang jabat tangan gue!" protes Dion menepis tangan Al.

"Gue tadi udah bilang kan, cuma gue yang boleh menyentuh dia!" jawab Al terdengar serius.

"Iyaaaaa, kebiasaan lo! Kalau udah punya sesuatu yang disukai over protektif," cibir Dion membuat Al tersenyum penuh kemenangan.

"Harus begitu, Bro," sahut Al cepat.

Lihat selengkapnya