Langit tak lagi nampak biru, ia muram dengan awan pekat yang menutupinya. Kilatan cahaya dari langit nampak perkasa dan langsung disusul suara yang menggelegar memekakkan telinga.
Angin kencang meniup pasir pantai. Seseorang duduk disana, di tepian pantai. Dia mendongak menatap langit, seolah ia sedang menantangnya.
Ia ingat beberapa jam yang lalu. Dia yang dengan gagah datang ke pesta seseorang yang pernah bertahun-tahun mengikat janji cinta dengannya. Namun ternyata takdir cinta hanya sebatas itu. Sang wanita memilih laki-laki yang baru saja ia kenal beberapa bulan yang lalu?
Oh, sungguhkah? Beberapa bulan yang lalu atau mereka telah memiliki hubungan dibelakangnya?
Laki-laki itu berteriak. Arogansi keperkasaannya seolah musnah dikalahkan oleh rasa sakit karena patah hati. Suara guntur dari langit bahkan bukanlah apa-apa jika dibandingkan suara retak hatinya saat ini.