PERSEVERANCE

Hanawan Risa
Chapter #15

Start

Hari ini ulang tahunku yang ke dua puluh enam. Lucas menungguku di bawah tangga dengan wajah bahagia. Dia mengucapkan selamat kepadaku dan memberiku sebuah diary berwarna putih dengan pita coklat sebagai pengikatnya. Aku tertawa melihat kado yang tidak dibungkus itu. Dia mengatakan bahwa diary ini harus aku gunakan untuk menulis semua kegiatanku sehari-hari. Katanya untuk membantuku saat kepribadianku berubah. Tak kusangka, dia sangat memperhatikanku bahkan hal kecil seperti ini. Setelah memberikan kado, dia pergi ke pantai untuk melakukan kebiasaannya, jogging di pagi hari. Aku tidak ikut serta dengannya. Perutku sudah cukup besar dan aku mulai susah beraktivitas. Aku putuskan untuk menyiapkan baju dan sarapannya pagi ini.

Dia selalu menggunakan setelan jas berwarna hitam. Sangat mudah mengetahui seleranya tentang pakaian. Baju yang tidak mencolok adalah pilihannya. Selesai menyiapkan baju, aku mulai menyiapkan sarapan untuknya. Sandwich dan secangkir kopi sudah menjadi sarapan rutinnya. Di hari yang spesial ini, aku ingin memasak kalkun. Lucas sangat menyukainya, sesekali aku ingin membalas semua kebaikannya.

Ternyata tak hanya diary saja, Lucas memberiku kejutan yang lain. Dia mengatakan bahwa novelnya akan dijadikan film! Aku sangat bahagia mendengar kabar itu. Dia langsung pergi bekerja setelah memberiku kabar bahagia itu. Kebahagiaan hari ini harus dirayakan, untuk hari lahirku dan untuk keberhasilan Lucas.

“Huft… kalkun sudah selesai aku masak. Nanti sebelum Lucas pulang tinggal aku masukkan microwave saja. Setelah ini aku akan membersihkan rumah,” gumamku sambil membersihkan dapur.

Bunyi telepon yang berdering kencang mengganggu pendengaranku.

“Siapa sih pagi-pagi nelpon! Mengesalkan!” gerutuku dan segera mengangkat telepon.

Suara yang tidak asing terdengar dari seberang telepon.

“Katt, jangan terlalu lelah! Setelah memasak kalkun, cepat beristirahat, jangan melakukan hal lain lagi! Jangan bersih-bersih juga, aku saja yang membersihkan rumah. Kau menonton TV atau apa sajalah asal tidak membuatmu lelah, mengerti?” perintah seseorang dari telepon yang aku terima pagi ini.

“Ah Luc… baru saja kau keluar dari rumah dan kau sudah mengomel panjang lebar! Iya iya aku tidak akan bersih-bersih, kau tenang saja,” gerutuku berbohong.

“Ya sudah, jaga diri baik-baik. Aku akan segera pulang. Jangan terlalu lelah, oke?”

“Oke, bye Luc …,” jawabku sambil mematikan telepon.

Maaf Lucas, aku harus berbohong. Aku akan tetap bersih-bersih demi hari yang bahagia ini. Tanpa membuang waktu lama, aku segera merapikan seluruh isi rumah. Termasuk kamar Lucas. Tidak banyak yang bisa aku rapikan di sana. Kamarnya sudah sangat rapi dan bersih. Pakaian di lemarinya juga tidak banyak, jadi aku tidak perlu menatanya lagi. Hmmm… aku akan menata meja kerjanya saja. Aku tak pernah membaca novel karya Lucas. Mungkin aku bisa menemukan novel buatannya di meja kerjanya.

Meja kerja Lucas terletak di dekat jendela. Pemandangan yang bisa dilihat dari sini adalah lautan yang luas. Sangat indah. Aku mengamati setiap buku yang terjajar di meja kerjanya. Ada sketch book yang berisi gambarannya. Mayoritas dia menggambar ombak dan lautan. Gambarannya terlihat sangat nyata. Seolah-olah aku sedang menggenggam ombak samudera. Selain sketch book, dia juga memajang fotoku di meja kerja itu. Meskipun bukan pertama kali melihat fotoku di meja kerjanya, aku selalu merasa bahagia setiap mengetahui bahwa Lucas benar-benar memperhatikanku. Di tengah kemalangan yang menimpaku selama ini, aku merasa beruntung karena bertemu dengannya.

Buku-buku di meja kerja Lucas semua tentang filsafat, hukum, sejarah, dan novel buatannya. Tidak ada buku lain. Aku ingin mengetahui semua tentang Lucas! Walaupun kami selalu hidup bersama namun aku masih belum jauh mengenalnya. Kuperiksa semua laci di kamarnya, mungkin aku akan menemukan sesuatu yang bisa membantuku untuk mengenalnya. Di laci paling bawah dan berada di bawah tumpukan dokumen, aku menemukan buku catatan. Buku catatan berwarna hitam dan terlihat sudah sangat tua itu menarik perhatianku.

Aku baca lembar demi lembar. Semua sangat menarik! Lucas mencatat seluruh kegiatannya sehari-hari sejak dia masih berumur lima belas tahun! Ada beberapa foto masa kecilnya yang terselip di sana. Menggemaskan sekali. Oh! Apakah ini ibunya? Sangat cantik. Aku sangat senang menemukan buku catatan ini, aku benar-benar mengenal Lucas lebih banyak. Dia menuliskan cerita sedihnya ketika ibunya meninggal saat dia berusia lima belas tahun. Di buku ini dia menulis tentang kerinduan kepada ibunya, ayahnya, Perancis, dan juga semua cita-citanya. Ternyata Lucas memiliki sisi manis seperti ini. Aku merasa bahagia membaca setiap cerita di buku itu. Sampai pada lembar terakhir, dia mulai bercerita bahwa dia adalah anggota dari pembunuh pembayaran. Aku terkejut mengetahui fakta itu. Dia membunuh orang-orang yang telah ditetapkan tanpa merasa bersalah. Menurutnya orang-orang yang dibunuh itu pantas menerima kematiannya karena mereka adalah orang jahat. Pengedar narkoba, jual beli manusia, pelaku pembunuhan, dan semua hal kotor lainnya. Namun, dia mulai berubah pikiran setelah membunuh sebuah keluarga. Ada gadis kecil yang melihatnya saat melakukan eksekusi. Hal itu membuatnya tergoncang dan memutuskan untuk keluar dari organisasi pembunuh itu. Aku tidak menemukan kisah apapun lagi, hanya kertas kosong dan beberapa kali muncul kata maaf. Aku penasaran dengan kisah saat dia menjadi pembunuh bayaran. Di sisi lain, aku merasakan ketakutan yang luar biasa setelah mengetahui fakta itu, apakah gadis kecil itu adalah aku? Apakah Lucas yang membunuh orang tuaku? Gadis itu memiliki mata berwarna hijau, sama sepertiku, apakah dugaanku benar? Jika benar, kenapa Lucas baik kepadaku? Kenapa tidak membunuhku saja? Dan jika dugaan salah, aku sudah berdosa karena berpikir buruk tentang Lucas. Sudahlah, aku akan menanyakan saat dia sedang santai saja.

Terlalu sibuk membaca buku harian Lucas, aku tidak sadar bahwa Lucas sudah datang. Aku segera mengembalikan buku itu ke tempat semula dan mulai mempersiapkan makan malam.

Lihat selengkapnya