Persona

Melvi Kolondam
Chapter #3

III. The Rules

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, meskipun sebentar lagi jam pelajaran sudah akan dimulai kembali, tetapi orang-orang yang ada di kantin masih belum juga beranjak dari sana. Semua meja masih terisi penuh, salah satunya adalah meja paling pojok yang ditempati oleh beberapa siswa kelas 12 IPS 7.

“Ke belakang dulu yuk” ajak Juna setelah memastikan teman-temannya selesai makan

“Ngapain?” tanya Keinan bingung

“Biasa, kita mau ngerokok dulu. Kamu juga gak?”

“Tapi abis ini kan udah masuk kelas lagi? Kalian mau bolos?”

“Gak bolos lah Kei, tadi anak IPS 4 bilang kalo pelajaran Sosiologi nanti kosong soalnya Pak Win lagi di luar kota”

“Oh ya? Ya udah kalo gitu, ayo” jawab Keinan yang sudah akan beranjak jika Dirga tidak membuka suara terlebih dahulu

“Heh, kalian gak takut keciduk lagi apa?” tegur Dirga yang masih teringat oleh omelan Yonna tempo hari

“Tenang aja sih, guru-guru mana pernah keliling sampai ke belakang sekolah” sahut salah seorang di antara mereka

“Tapi anak OSIS kan keliling mulu akhir-akhir ini, lupa ya kalian?”

“Santai Dir, anak OSIS kan abis ini masih sibuk ngurusin acara sekolah. Mereka mana ada waktu buat keliling ngurusin anak-anak lain” ucap Daffi yang membuat Dirga terdiam sebentar lalu kemudian mengangguk pelan

“Nah gitu dong, kita semua kan harus kompak”

Di sisi lain, tepatnya di ruang OSIS, Yonna yang tengah fokus membantu divisi lain tiba-tiba teringat bahwa sekarang sudah saatnya untuk berkeliling memeriksa kawasan sekolah.

“Ar, udah bel masuk nih. Tolong kamu cek anak-anak dong, takutnya ada yang bolos lagi” pinta Yonna pada Arga yang langsung menyanggupi

Setelah hampir 20 menit mengelilingi sekolah bersama kedua anggotanya, Arga bersyukur karena tidak menemukan murid yang bolos ataupun melakukan pelanggaran. Maka dari itu, Arga berinisiatif untuk memeriksa sendiri tempat terakhir yang belum mereka periksa.

“Ris, Wan.. bagian belakang sekolah biar aku yang periksa, kalian balik aja ke RO buat bantu yang lainnya lagi” ucap Arga yang kemudian diangguki oleh kedua temannya

Setelah teman-temannya beranjak pergi, Arga pun juga bergegas pergi ke belakang sekolah. Ia kira disana tak ada apapun, namun sayangnya ia malah memergoki sebagian dari anak laki-laki kelasnya tengah merokok bersama.

“Kalian ngapain?” tegur Arga yang membuat teman-teman kelasnya langsung menoleh kaget, namun tak lama kemudian menghembuskan nafas lega karena Arga adalah teman mereka

“Ga, kamu kok disini? Mau gabung bareng kita?” tawar Juna saat melihat Arga yang berdiri tak jauh dari mereka

“Emang ketua OSIS galak lo gak bakal ngomel lagi apa?” imbuh Keinan yang masih merasa kesal dengan sosok gadis kecil itu

“Aku lagi keliling kayak biasanya, lagian pemeriksaan ini ada kan gara-gara kalian yang bolos ke kantin beberapa hari yang lalu. Kalian gak kapok ya ketemu Bu Ayu sama Yonna terus?” sahut Arga

“Nilai rapor kalian juga bakal ikut jelek kalo sering dicatet ke buku pelanggaran, dipikir lagi dong kalo mau kayak gini”

“Ketularan Yonna ya kamu, ngomel mulu” celetuk Dirga

“Lagian kita gak bakal ketemu Bu Ayu sama Yonna lagi kok kalo kamu bisa tutup mulut” imbuh Juna

“Maksudnya apa?” tanya Arga datar, meskipun ia sebenarnya tahu akan kemana arah pembicaraan mereka

“Kamu tinggal pergi dari sini, balik ke ruangan OSIS, terus tinggal laporan deh ke Yonna kalo gak ada apa-apa. Kita temen Ga, jangan sampai rusak cuma karena hal sepele kayak gini” jelas Daffi

Setelah itu tanpa berkata apa-apa, Arga berbalik pergi. Meninggalkan teman-temannya yang malah kembali melanjutkan aktivitas mereka, bersenda gurau seraya merokok tanpa memikirkan apa yang akan dilakukan oleh Arga.

“Yonna, ikut aku” ajak Arga ketika ia sudah berdiri di sebelah Yonna yang sepertinya baru saja sampai dari luar untuk membeli sesuatu

“Hah? Ngapain? Ada yang salah? Tadi kata Aris di grup semuanya aman”

“Tadi kurang satu tempat Yon, dan untuk sekarang kamu harus lihat sendiri” ucap Arga yang mau tak mau diikuti oleh Yonna karena masih merasa bingung

Sesampainya di belakang sekolah, Yonna terkejut melihat siswa-siswa yang ia catat beberapa hari yang lalu kini berulah lagi.

“Kalian lagi?” serunya yang membuat gerombolan itu terkejut dan panik, apalagi ketika Yonna mengeluarkan ponselnya untuk memotret mereka

“Gak kapok-kapok ya kalian? Seneng kalo nama kalian aku catet terus?”

“Yonna, tolong aku bisa jelasin” ucap Dirga panik

Lihat selengkapnya