Perspektif Hati

Oleh: Oyenart

Blurb

Manusia seringnya menilai sesuatu dengan perspektif logika/hati mereka. Kalau menilai dengan sudut pandang logikanya, kadang hatinya ga ikut merasakan, apakah orang yang dia nilai itu hatinya terluka?
Kalau menilai dengan sudut pandang hatinya, kadang dia ga mikir, apakah empati atau rasa lainnya melukai nalar orang lain?
"Mereka hanya menilai sesuai hati dan logikanya, tanpa jarang menilai dengan sudut pandang berbeda, sudut pandang orang lain."
Khaira, wanita 32 tahun yang sudah bebal rasanya dengan perspektif orang-orang pada dirinya, kaum nyinyirun yang menyadarkan dia tentang jomblo akut, perawan tua sudah menjadi label baru baginya. Bahkan sampai dia menikah dengan lelaki yang umurnya 5 tahun lebih muda dengannya pun, tetap perspektif orang lain tak bisa lepas mengomentari hidupnya, bagaimana orang-orang tersebut menilai masa depan rumah tangga khaira, menilai mudah/sulitnya khaira mendapat keturunan, dan lain sebagainya.
Kamu pernah berada di posisi Khaira? Atau jangan-jangan kamu tim kaum nyinyirunnya Khaira? Eits..sebelum nerusin perspektif kamu, coba baca dulu kisah Khaira ini yuk, semoga perspektifmu menjadi lebih baik yaaa.
Catatan : Orang baperan DILARANG baca !

Lihat selengkapnya