Pertemuan

Maryanih
Chapter #2

Chapter #2

Panasnya matahari membuat baju yang dikenakan oleh Jeani terasa basah sehingga ia mencoba membuka jendela mobil dengan memiringkan tubuhnya untuk menggeser kaca jendela mobil sehingga baju yang dikenakannya tertarik dan mencetak bagian dadanya tanpa disadari olehnya.

"Rin, jendela kamu kacanya di geser dong! panas banget nih?" katanya pada temannya yang sedang memakai buku tulis yang dibawanya sebagai kipas.

"Susah. Kayanya mau hujan. Soalnya panasnya kaya gini," jawab Rini.

"Kamu mau jalan kaki ga?" tanya Jeani karena selain panas ia juga merasa jengah dengan pertengkaran sepasang kekasih yang menurutnya tidak kenal tempat.

"Jalan kaki? males banget. Udah panas terus masih jauh lagi," kata Rini.

Belum lagi Jeani menanggapi beberapa siswa sekolah SMP masuk ke dalam mobil membuat mobil tersebut terisi penuh dengan obrolan mereka yang begitu kencang membicarakan anak baru yang baru masuk sekolah.

"Gila, kayanya aku ga kuat deh Rin. Aku mau turun aja deh, Panas banget," katanya sambil mengusap lengannya dengan kasar, karena ia memang alergi dengan panas yang menyebabkan dirinya berkeringat.

Belum lagi Rini menjawab tiba-tiba hujan turun dengan derasnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu membuat Jeani buru-buru menutup jendela mobil di belakangnya.

"Mba tolong geser badannya sedikit dong, biar saya bisa nutup jendelanya!" kata Jeani pada wanita yang duduk di sampingnya.

"Gimana sih buka nya bisa tapi giliran nutup bikin repot orang," katanya sinis.

"Yaelah ga gitu juga kali Mba. Situ udah ngabisin tempat duduknya. Nyadar ga?" kata Jeani mulai jengkel apalagi panas di dalam mobil angkutan umum semakin menyiksanya sementara pria yang duduk di depannya menatap geli ke arahnya.

Dengan wajah kesal, Jeani mendorong tubuh wanita yang tidak mau menggeser tubuhnya sementara air hujan mulai membasahi punggungnya.

"Heh! pelan-pelan dong!. Kasar banget sih jadi perempuan!" katanya dengan wajah penuh kemarahan.

"Eh maaf Mba, ga sengaja," katanya dengan senyum manis di bibirnya.

Jeani mulai tidak betah terus berada di dalam mobil karena ia sering merasa gatal saat udara teraa panas apalagi baju yang dipakainya sempat basah terkena air hujan.

"Rin, kamu biasanya bawa bedak kan? aku mau dong!" katanya dengan wajah memelas.

Lihat selengkapnya