Banyak wanita yang berlomba-lomba untuk mendapatkan hati dan perhatian seorang Leo Reifiansyah, tapi gue dengan mudahnya mendapatkan perhatian lebih darinya. Apa yang harus gue lakukan?
-Ophelia Erina Bintari
Author PoV On
Semua orang yang ada di meja Lia pun langsug terbengong mendengar ucapan Nisa yang lurus kayak jalan tol yang ada di Jakarta. Nisa tumben banget bisa ngomong selurus itu, biasanya dia kalo ngomong suka ngalen kemana mana. Nazla pun langsung memegang kening Nisa dengan punggung tangannya.
"Lo sehat kan Nis?" tanya Nazla heran
"Alhamdulillah gue sehat. Emang kenapa dah?" tanya Nisa bingung
"Gak papa, tumben aja lo lurus kayak tadi" ucap Nadine santai
"Gue lurus salah, gue bobrok salah, gue diem salah. Mau kalian itu apa?" tanya Nisa heran
"Kagak, udah lanjutin aja dah. Lebih baik lo lurus daripada setengah-setengah" ucap Nazla sebal
Kring.....kring.......kring......
Suara bel masuk pun berbunyi. Seluruh siswa-siswi SMA Pelita berhamburan masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Rian dkk pun berpamitan pada Lia dan yang lainnya untuk masuk ke dalam kelasnya duluan. Setelah mereka semua kembali, Lia dan yang lainnya langsung bergegas masuk ke dalam kelas untuk mengikuti kelas berikutnya.
tak lama mereka sampai di dalam kelas, Bu Adel pun langsung memberikan materi ke Lia dan teman-temannya. Dengan malas Lia pun langsung mengeluarkan buku catatan Bahasa Indonesianya.
"Ini yang paling gue malesin kalo pelajaran Bahasa Indonesia, kerjaannya nyatet mulu kagak ada tugas sama sekali" dumel Nazla.
"Dah lo diem, lebih baik lo baca dan catet itu tulisan yang ada di papan tulis. Daripada lo ngedumel gak jelas kayak nenek lampir lebih baik ngerjain kan" ucap Lia kesal
"Gue tau lo males juga kalo di suruh nulis. Tapi, karena keadaan lo gak bisa berbuat apa-apakan?" tanya Nazla. Lia pun hanya menjawabnya dengan deheman singkat dan kembali menulis catatan yang di berikan Bu Adel.
Setelah selesai mencatat Bu Adel pun menerangkan materi yang ada di papan tulis kepada semua muridnya. Mereka pun dengan saksama mendengarkan penjelasan yang di berikan Bu Adel. Meskipun mereka semua kadang jengah dengan materi yang di berikan setiap guru yang mengajar, tapi mereka semua selalu menghargai semua guru yang ada di SMA nya.